oleh:

Brigjen TNI Purn. Dr.dr.Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, CIQaR,CIQnR

Direktur UPNVERI – UPN Veteran Health Research Institute

Alumni TOT Lemhannas – 2022

Pendahuluan

            Keselarasan kehidupan adalah ketika kita menggerakkan keseimbangan ekosistem tubuh menserasikan nilai-nilai biokimia, enzim, imunulogi dan metabolisme tubuh bersirkulasi pada sistem yang mengendalikan kualitas hidup senantiasa prima, yakni adanya inovasi re-charging organ-organ tubuh merawat energi olahan ‘cyclus creb’ senantiasa mengoksigenisasi jaringan, istilah kerennya energi terbarukan.

          Keselarasan lingkungan adalah terminologi pro-aktif memahami penyebaran penyakit sebagai dimensi kesehatan lingkungan mendongkrak kompetensi dan komitmen bersama, bahwa merawat ekosistem kesehatan bangsa adalah keniscayaan mengendalikan kesehatan komunitas dengan melibatkan berbagai komponen di masyarakat, birokrasi dan lingkungan budaya untuk menopang kesehatan dan ketahanan bangsa. Tata kendali tersebut untuk menjernihkan konflik kepentingan membentuk penilaian risiko berbasis preventif terangkum dalam kesepakatan bersama, melalui Social Care Associate Community (SCAC) dan Multi jalur akses kesehatan.

Sosial Care Associate Community dan Ketahanan Nasional

            Keselarasan kesehatan dan ketahanan bangsa merupakan premis untuk mengawal enam pilar transformasi kesehatan bangsa berwawasan lingkungan dan berempati keadilan sosial dalam bentuk SCAC. SCAC merupakan diversifikasi sosial membentuk karakteristik masyarakat untuk mengembangkan kemandirian kesehatannya secara utuh. SCAC merupakan suatu monitoring sosial yang terukur sebagai bagian dari kontrol sosial dan kontrol pencegahan penyakit. Monitoring tersebut dapat dilakukan oleh berbagai lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di tingkat desa, Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) sebagai institusi non formal agen pertahanan kesehatan desa, yang berjenjang dan bergerak sebagai rantai-rantai strategi preventif yang menapak denyut-denyut titik desa.

            Keselarasan lingkungan adalah ‘framework project’ penguatan transformasi kesehatan dan ketahanan bangsa berbasiskan strategi dan teknik manajemen analisis lingkungan, yakni memantau sektor lingkungan dalam menentukan ancaman-peluang-kekuatan dan kelemahan dengan diagnosis lingkungan melalui manajemen perilaku organisasi yang tepat. Analisis lingkungan tersebut adalah pengamatan lingkungan (environmental scanning), peramalan (forecasting) dan patok duga (bench marking).

            Dengan demikian, keselarasan lingkungan adalah suatu konsep strategis dan implementatif untuk menopang enam pilar transformasi kesehatan dalam kerangka ketahanan bangsa. Bagaimana mewujudkannya? Sudah tentu memerlukan komitmen struktural (Kemenkes) dan komitmen partisipatif (Organisasi Masyarakat dan Organisasi Profesi) merajut kebijakan yang berorientasi untuk memperkuat pilar layanan kesehatan primer tidak semata mengufuk kepada dimensi pelayanan kesehatan dan kualitas hidup sehat, namun menautkan dua pendekatan keselarasan lingkungan yakni Health Enviromental Control (HEC) dan Risk Assessment Prevention Control (RAPC) sebagai pagar penopang keberlanjutan keadilan kesehatan yang menjangkau sampai dengan lapisan masyarakat bawah. HEC adalah kebijakan dan manajemen lingkungan yang sehat sebagai penyeimbang untuk memperkuat sistem kerja dan kolaborasi di masyarakat, yakni terbentuknya atmosfir kontrol kesehatan lingkungan yang baik dan sistem kekebalan di masyarakat. Transisi Pandemi transisi menuju Endemi Covid dan penghentian pemberlakuan PPKM menunjukkan sebagian masyarakat sudah mencapai Herd Immunity. Kekebalan masyarakat yang terbentuk secara filosofis merupakan nilai-nilai spirit kalbu bela negara (Pancasila) dan nilai-nilai implementatif adanya stimulus kekuatan baru untuk menghadapi intervensi penyakit dan kecerdasan masyarakat dalam merespon dan mencegah penyebaran penyakit.

            Sedangkan RAPC merupakan strategi ketahanan kesehatan yang terukur melalui kegiatan-kegiatan surveilans, kewaspadaan universal komunitas, penentuan risiko penyebaran penyakit, prinsip dan cara pencegahan penyakit dan kebijakan penggunaan antibiotik di masyarakat. RAPC bertujuan membangun kohesi sistemik yang berkemampuan untuk melihat penyakit dari perspektif penyebaran dan dampak. Jika kita mengambil perjalanan infeksi virus di dalam tubuh, melalui mekanisme pertahanan tubuh akan cepat di klirens atau infeksi bakteri yang berjalan gradual dan bersistemik ke dalam tubuh, melalui suatu proses yang tidak sederhana, sinyal-sinyal tubuh secara biokimia dan enzimatis mengeluarkan reseptor pemberitaan yang bernuansa risk-asesment, agar respon host memberdayakan segenap pasukan pertempuran, khususnya pasukan komando dan teritorial menguatkan setiap sendi sel tubuh untuk terjaga dan bergerak jika ada infiltrasi dan penetrasi dari agen. Prinsip-prinsip dasar ini merupakan konsep strategis untuk menerapkan transformasi kesehatan di bidang preventif dan bersifat jangka panjang.

Karakter Perilaku Komunitas dan Multi Jalur Akses Kesehatan

             Tatanan kehidupan adalah ruang besar dengan bola beragam warna menggelinding menuansa pola dan jalur kehidupan yang dinamis, bergerak dari satu sudut menuju sudut tajam dan tumpul sesuai dengan amalan yang dibawanya. Amalan adalah kristalisasi keilmuan dan karakter yang terbentuk melalui suatu kejuangan tanpa pamrih.

            Kristalisasi keilmuan adalah spirit bela negara yang terbentuk akan kesadaran utuh dan kemandirian tegaknya akses keilmuan berdampak kepada restorasi mental masyarakat memiliki ideologi kerja dan kultur kerja, menaut kepada nilai menghargai karya dan prestasi serta mampu menjalin sinergi antarpotensi, antaragensi, antarsektor dan antarwilayah.

            Pendidikan karakter adalah pendekatan holistik yang memiliki sifat meneguhkan nilai-nilai kebersamaan, mengembangkan visi bersama yang tertata dalam komunitas sebagai ilmu amal (terapan) dan budaya (keteladanan). Karakter komunitas yang terbentuk mampu menautkan pertautan moral (moral judgment) dengan perilaku aktual (actual conduct) dalam situasi konkrit (moral situations)

            Saat ini tatanan kesehatan kita bergerak dinamis menuju transformasi kesehatan dengan titik tumpu digitalisasi teknologi kesehatan sebagai rajutan utama untuk mengakselerasi jalur pengabdian kesehatan sampai dengan ke sudut pelosok bangsa. Tatanan ini akan merubah cara pandang dan wawasan sejauh mana membentuk suatu paradigma kesehatan bersinergi dengan karakter kesehatan dan ketahanan bangsa.

          Karakter kesehatan dan ketahanan bangsa adalah memberdayakan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan yang memiliki nilai inti (core value) mengembangkan multsentris dan nation civilization dengan ‘ikon’ untuk satu kesehatan bangsa dengan meninggalkan ethnosentris dan egosektoral dengan memelihara nilai-nilai expertise, corporatness, responsibility dan ethics dengan memberdayakan multi jalur akses kesehatan.

            Multijalur akselerasi istilah kerennya adalah penguatan teritorial yang meluaskan fungsi peran pemberdayaan beragam potensi keswadayaan (multisentris) mencirikan meluasnya hubungan sosial, meningkatnya intensitas komunikasi, meningkatnya interpenetrasi serta munculnya kapasitas berkembangnya sebagai infrastruktur global.

         Multi jalur akselerasi untuk mendukung transformasi pendidikan dan kesehatan adalah menguatkan Sustainability Development Goal (SDG) menjadi akar dan tulang punggung pemberdayaan, beriringan dengan peran-peran akar rumput dalam community oriented base health menuju perubahan sosial dan kualitas kesehatan yang lebih baik.

Transformasi pendidikan kesehatan yang berkelanjutan           

            Transformasi pendidikan kehidupan adalah rantai-rantai yang dijalin merunut dan membulat utuh membangun konstruksi akal dan kalbu berpedoman kepada nilai-nilai empati berbasiskan pesan-pesan charity dan kerahmatan yang menguak ‘bak’ pijaran cahaya-cahaya mengisi sudut-sudut kebangsaan. Percikan setiap sudut memberikan berkah lingkungannya, menstimulasi spirit dan energi kesatuan untuk bergerak dinamis dan ber-visi ke depan.

        Transformasi pendidikan dan kesehatan merupakan dua rantai yang meng-utuhkan pilar-pilar kebangsaan, berdimensi nilai-nilai Pancasila: united for diversity – diversity for united. Bertitik tolak kepada fungsi kesejarahan dan perjuangan tokoh-tokoh kebangsaan akan kebutuhan suatu nilai pendidikan dan kesehatan mengakselerasi di setiap periodik kebangsaan, menumpu-kan jejaknya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat.

            Transformasi pendidikan dan kesehatan hendaknya mengisi titik-titik air yang menerpa gelas, istilahnya adanya sistem berkelanjutan (SDG), tidak semata bangunan infrastruktur transformasi, namun adanya suatu multi jalur akselerasi yang membalut bangunan nasionalisme kesisteman, nilai inti (core value), kompetensi, integritas, keterjangkauan, moda komunikasi untuk menembus diplomasi tanpa sekat dan kendali lingkungan, dengan titik tumpu pemberdayaan SDM.

          Pemberdayaan SDM sebagai nilai inti adalah spirit inovasi kebangsaan yang ditempa oleh perjalanan perjuangan bangsa meraih kemerdekaan. Tidak pelak untuk dilupakan, perjuangan laskar kesehatan dalam perang gerilya yang dipimpin oleh Jenderal Sudirman membentuk nilai baja kerohanian untuk sabar dan bergerak meraih kemerdekaan. Nilai kerohanian ini menjadi kalbu kejuangan kesehatan bangsa yang membuka realitas bangsa adanya peta jalan kedaulatan kesehatan bangsa yang memerlukan effort bersama mewujudkan kebhinekaan menjadi peta jalan pergerakan kesehatan bangsa menjadi tiang-tiang enam pilar transformasi kesehatan sebagai bangunan yang kokoh.

          SDM dan Pendidikan berkelanjutan merupakan hallmark konsistensi linier meningkatnya potensi individual sebagai agen pembaharuan di bidang kesehatan. Proses pendidikan dibina sejak dini bertitik tumpu kepada sistem pendidikan (formal dan non formal) yang memiliki nilai analisis objektif, fleksibel dan berkemampuan untuk melakukan reinterpretasi terhadap problematika kesehatan di lapangan dan menguraikan secara realitas berkeadilan potensi lokal kesehatan sebagai kekuatan partisipatif  yang berdampak kepada akselerasi sosial, menumbuhkan varietas generasi sehat berikutnya dan membudayakan pendidikan dini kesehatan menuju suatu kultur hidup berkarakter kompetisi sehat, memupuk komitmen berkolaborasi, etos kerja dan produktivitas hidup sehat sebagai peradaban berkelanjutan.

Kesimpulan

            Transformasi kesehatan berbasis ekosistem ketahanan bangsa dan keselarasan lingkungan merupakan strategi multi jalur akses kesehatan mengembangkan kemandirian kesehatan bangsa secara utuh melalui Social Care Associate Community (SCAC), kristalisasi keilmuan spirit bela negara, pemberdayaan SDM sebagai nilai inti dan pendidikan kesehatan berbasis berdimensi nilai-nilai Pancasila: united for diversity – diversity for united.

Download PDF Transformasi Kesehatan Berbasis Ekosistem Ketahanan Bangsa dan Keselarasan Lingkungan

Bagikan