Kesinambungan kehidupan bukanlah suatu kekuatan yang direstriksi dengan aturan dan kebijakan. Namun, menjadi suatu spirit konsistensi bagaimana dan untuk apa kita berjuang. Nilai konsistensi yang dibangun adalah pohon-pohon ke Illahiaan dan shalawat kesemestaan untuk ‘istiqomah’ sebagai simbol akal-hati dan perbuatan berjalan dalam relNya.
Topangan rel tersebut akan menempelkan kereta tetap melaju seperti air mengalir berbasiskan kualitas, metoda dan tujuan kehidupan yang kita pegang teguh. Nilai dan tolok ukurnya adalah, riset kehidupan menjadikan ‘jatuh-bangun’ mengatasi problematika sebagai energi terbarukan.
Kesinambungan pelayanan merupakan proses yang mengacu kepada aliran air yang mengalir. Air dapat mengalir tentunya tergantung banyak hal, yaitu (1) kualitas air , (2) kejernihan air, (3) metoda mengalirkan air dan (4) dampak kebersihan dari air yang diberikan.
Kualitas adalah suatu nilai dan tolok ukur suatu pelayanan yang dijalankan dengan memenuhi standar yang sudah ditetapkan (terakreditasi). Nilai dan tolok ukur ini mencakup beberapa upaya untuk menegakkan parameter pelayanan berjalan pada alurnya. Proses berjalan ini dapat bergerak ke kiri dan ke kanan, namun dengan parameter sebagai pengendali, maka penyimpangan dapat direstriksi. Misalnya kualitas terkendalinya infeksi di rumah sakit, adalah konsistensi setiap petugas kesehatan untuk menjalankan program cuci tangan, tidak sekedar untuk mendapatkan persentase yang tinggi, namun menjadi suatu kultur.
Kesimpulan : Kesinambungan dan konsistensi yang didasari riset kehidupan merupakan topangan kereta akan berjalan pada realitas kehidupan yang benar. Kesinambungan dan konsistensi menjalankan tolok ukur dan parameter pengendali pelayanan, merupakan konsistensi mutu dan pelayanan rumah sakit yang baik.
Demikian sharing ke 5, Riset Kehidupan dan Mutu Rumah Sakit …………….