Manajemen dan Sertifikasi kehidupan adalah dua sisi penting kehidupan setiap insan. Karena keduanya mengandung nilai idealitas dan profesionalitas yang berjabat tangan. Manajemen kehidupan adalah menguak peran dari ‘leadership’ untuk mengawal dan menatap kegiatan sesuai dengan porsi kehidupan, sejauh mana peran dan kontribusi yang dapat diinternalisasi kepada anggotanya (masyarakat), dan itu mewujud kepada terbangunnya spirit kolaborasi untuk maju bersama.
Manajemen dan Sertifikasi dalam pengelolaan antibiotik, merupakan dua gelang yang saling terkait, jika ingin kebijakan antibiotik tersebut dapat dikelola dengan baik. Istilah kerennya “ serahkan kepada ahlinya”. Kita memahami dalam kurun waktu sebelumnya “seolah” peresepan antibiotik dapat ditulis oleh setiap dokter/ dokter spesialis dalam mengelola penyakitnya.
Dengan berkembangnya Antibiotik Stewardship Program, adanya komorbid dan kompleksitas penyakit, terutama di rumah sakit rujukan, pemberian antibiotik perlu seni/art sendiri yang berpijak kepada farmakokinetik, farmakodinamik berkelindan dengan proses dan patogenitas penyakit yang berjalan.
Dengan demikian, kebijakan antibiotik (PPRA) perlu menjadi komitmen yang teguh untuk belajar keilmuan antibiotik, alur pengelolaan antibiotik, pola kuman, dan kewenangan level pemberian antibiotik. Pengelola PPRA dalam manajemen antibiotik, perlu tersertifikasi dan sebagai basis kinerja dan profesionalitas.
Kesimpulan : Manajemen dan Sertifikasi kehidupan merupakan suatu alur perjalanan kehidupan di masyarakat yang menampilkan suatu figur masyarakat yang berkeinginan terhadap kemajuan. Manajemen dan Sertifikasi Pengelolaan Antibiotik (PPRA) merupakan komitmen untuk menampilkan figur rumah sakit yang berkemajuan.
Demikian sharing ke 10 (penutup), Bijak Antibiotik – Bijak Kehidupan…..
Doakan ya bisa menulis buku tentang ini.