Preventif dan Promotif kesehatan merupakan dimensi lateral dari program JKN. Fungsi ini dapat dikembangkan oleh FTKP dengan mengembangkan unit khusus yang berfokus untuk bidang tersebut. Saat ini, FTKP melaksanakan pelayanan tingkat pertama untuk kasus kasus penyakit yang umum dan skrining untuk rujukan ke tingkat berikutnya.
Kemampuan yang dikembangkan dari SDM kesehatan, adalah kemampuan seperti dokter keluarga. Fungsi dokter mengutamakan peran literasi keilmuan kesehatan dengan mendata awal karakteristik pasien (stratifikasi dan komorbid penyakit) dan relasi lingkungan yang terkait. Melalui pendataan awal, pemetaan pola pasien di area kerja FTKP menjadi suatu nilai tambah peran unit khusus FTKP yang berfokus di bidang preventif dan promotif.
Modelling yang dikembangkan adalah pola jaringan dan interaksi dari potensi masyarakat sebagai mitrabestari memprioritaskan pentingnya dinamika pencegahan dan kualitas hidup sehat dimasyarakat. Pola tersebut menyerupai posyandu dengan jejaring kadernya. Jika masa pemerintahan orde baru kader posyandu sangat bervariatif, ditentukan oleh karakteristik daerah, kualitas pendidikan kader serta kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat.
Tiga prinsip yang dikembangkan saat itu dapat dimodifikasi di era digital dengan memanfaatkan penggunaan teknologi sebagai sarana pendukung untuk program yang mendukung pencegahan dan promotif penyakit.
Sehingga melalui proses ini dapat ditentukan suatu tingkat stratifikasi, analisis resiko dan upaya untuk menjembatani suatu kondisi komorbid penyakit dapat dipelihara tidak memberat dan dirujuk ketingkat pelayanan yang lebih tinggi
Kesimpulan : Preventif dan Promotif merupakan dimensi lateral pelayanan JKN yang bernuansa kemasyarakatan yang perlu diperkuat dengan sinergitas SDM dan teknologi digital, sehingga menjadi acuan dalam tingkat stratifikasi dan analisis resiko yang menjembatani kondisi penyakit tingkat komunitas dan rumah sakit.
Demikian sharing ke 9 ….. Pranata Pelayanan Rumah Sakit Rujukan dan Akreditasi kehidupan ……..