Perspektif itu menentukan dinamisasi kehidupan, karena menjadi tangkai obor dikegelapan. Saat dinyalakan, tangkai obor tersebut memercikkan api cahaya untuk menerangi sekitarnya. Kita tentu paham, lingkungan yang mendapatkan pendaran cahaya tidak akan sempurna dan merata, istilah kerennya tidak semuanya mendapatkan lilin kehidupan.

Setiap bagian kehidupan (hulu dan hilir) harus menjaga lilin itu tetap menyala dengan gerak perjuangan, yaitu parameter dan prediksi kehidupan. Dengan demikian dapat dipetakan suatu ‘konsep geomedik kehidupan’ kita akan berbasis dan bergerak kemana, untuk mendayagunakan kehidupan kita kedepannya.

Perspektif Kesehatan Pertahanan memuat dua unsur penting yaitu Perspektif Hulu Kesehatan Pertahanan  dan Perspektif  hilir Kesehatan Pertahanan. Perspektif hulu merupakan puncak pohon dengan cabang dan tangkai yang mengurai berbagai daun dan bunga. Perspektif ini mengandung cara berpikir yang berbasis kepada prinsip divergensi dengan mengurai konsep dasar, patogenesis dan patofisiologi, paramater prediksi dan skoring dan pendekatan diagnostik dari kesehatan pertahanan.

Konsep dasar kesehatan pertahanan, seperti yang dikemukakan sebelumnya, menjadi basis yang diperkuat dengan prinsip-prinsip ketahanan nasional yaitu wawasan NKRI sebagai pijakan utama.

Sudah jelas, dalam aplikasi lapangan, bagaimana mewujudkan kondisi geografis bangsa yang sedemikian luas, bergerak sebagai peta geomedik yang berbasiskan karakteristik dan potensi kekuatan jaringan kesehatannya. Contoh yang dapat diungkap adalah, bagaimana peran dari bintara teritiorial mendayagunakan areanya sebagai suatu bagian health security-nya.

Kesimpulan :

Perspektif kehidupan (hulu-hilir) merupakan tangkai obor yang menjaga lilin kehidupan memetakan ‘konsep geomedik kehidupan. Perspektif Kesehatan Pertahanan (hulu-hilir) merupakan tangkai bercabang yang memuat parameter dan prediksi geomedik ketahanan nasional

Demikian sharing ke 7, “One Health-One Security” dan Dinamisasi Kehidupan ……..

Bagikan
Translate »