Fokus pada Rekam Medik Elektronik Khusus Pelayanan Covid-19 di Rumah Sakit Rujukan

 oleh : Febria Asterina, SpPK

Memasuki bulan ketiga pandemi,  rumah sakit rujukan khusus COVID-19 masih disibukkan dengan berbagai kegiatan pelayanan terkait pandemi disertai berbagai masalahnya. Problematik utama masih sekitar sistem penapisan penempatan pasien, akan dirawat di mana? Isolasi mandiri di rumah, tempat karantina OTG/ODP, PINERE atau perawatan biasa untuk non Covid-19.  Menetapkan skala risiko penyakit pasien, antara beratnya penyakit dan komorbiditas beberapa kali menimbulkan perdebatan, apakah pasien akan memerlukan ventilator dan apakah ada penyakit penyerta yang memerlukan penanganan khusus. Masalah pencegahan dan pengendalian infeksi juga sangat penting diperhatikan, terutama perlindungan tenaga kesehatan terhadap risiko infeksi silang di rumah sakit disebabkan infeksi Covid-19 yang bersifat “airborne” ini. Bayangan akan terjadi kelangkaan APD yang memadai mulai terasa,  perlu kebijakan dalam tata kelola agar lebih efisien, seperti kebijakan perpanjangan masa pakai dan pakai ulang masker respirator N-95.

Sampai saat ini kondisi masih bersifat darurat, namun proses penilaian ulang terhadap pelayanan tetap harus dilakukan. Manajemen rumah sakit dengan cepat melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai hal, berbagai upaya dilakukan secara teknologi untuk meningkatkan keamanan dan keselamatan, seperti menambah ruang isolasi bertekanan negatif yang  dilengkapi  dengan  filter HEPA dan membangun ruang tindakan dan operasi di area isolasi pelayanan Covid-19. Semakin lama kompleksitas kasus dengan PDP Covid-19 menjadi beragam, seperti yang memerlukan tindakan operasi, persalinan, ruang bayi, hemodialisa, bronkoskopi dan lainnya. Dengan dukungan sistem supra, perbaikan-perbaikan tersebut mampu dilaksanakan dengan tetap melayani pasien covid-19.

Dalam situasi kedaruratan pandemi ini, manajemen rumah sakit rujukan covid-19 perlu melakukan evaluasi dengan perencanaan yang rasional dan berkelanjutan,  melibatkan masukan dari seluruh komponen organisasi, agar lebih mudah memahami permasalahan dan menentukan prioritas kebutuhan apa saja yang perlu mendapat dukungan sistem supra.

Mencoba memandang secara menyeluruh, disela kegembiraan dan rasa syukur bila tim PIE (Penanggulangan Infeksi Emerging) berhasil menangani pasien PDP covid-19 yang berat,  suatu  kendala sistem manajemen rumah sakit  menimbulkan kesulitan untuk melakukan evaluasi dan analisa penatalaksanaan pelayanan khusus Covid-19 secara obyektif, namun cepat dan tepat. Sistem manajemen data dan informasi rumah sakit masih dalam proses menuju digitalisasi, dan belum berfungsi secara praktis untuk digunakan dalam asuhan pasien sehari-hari. Hambatan paling besar bagi para  profesional pemberi asuhan (PPA) pasien  adalah sulitnya untuk  mempelajari data-data klinis pasien secara obyektif dan berkomunikasi secara efektif. Data pasien Covid-19 dari status rekam medik yang masih manual berupa status kertas di ruang rawat isolasi tidak mudah diakses, diolah dan dikomunikasikan.

Hambatan dalam masalah sistem informasi dan pencatatan rekam medik semakin hari sangat terasa dengan belum diterapkannya sistem Electronic Medical records (EMR) atau rekam medik elektronik. Perlu upaya percepatan untuk mengatasi hal ini agar dimasa yang akan datang pelayanan terhadap pasien COVID 19 menjadi lebih baik, lebih efisien, lebih bersifat basis bukti atau evidence based dan berorientasi keselamatan pasien.

 silahkan download

Reformasi Sistem Informasi Rumah Sakit Menyikapi Pelayanan Normal Baru Pada Masa Pandemi. pdf

Bagikan