Kultur dan Kejujuran hidup adalah dua dimensi terdalam bergeraknya dimensi insaniah dan maknawiyah, yang dimanifestasikan melalui kerentangan guliran padi, yang menata diri sebagai kesatuan yang utuh.

Kultur dalam gerak pelayanan hidup menjadi gerbang yang menata sirkulasi jaringan tubuh tetap berkomitmen kepada keadilan hidup. Kejujuran dalam gerak interaksi hidup menjadi pagar yang menjaga konsistensi kebersamaan hidup, yang dilingkupi tatanan kompetensi dan perjuangan stratifikasi dan karir, berdasarkan nilai keilmuan dan kejujuran. Komitmen untuk menjaga alur keseimbangan ini ditentukan sejauh mana kita menggunakan riset kehidupan sebagai topangannya.

Suatu upaya mempertahankan kultur sebagai cara pandang utama , dengan sendirinya kualitas pelayanan akan tetap pada koridor yang optimal. Kejernihan adalah suatu pola kehidupan yang dilatarbelakangi dengan nilai nilai kejujuran.

Nilai kejujuran ini merupakan dimensi awal setiap SDM yang bertugas di rumah sakit. Nilai kejujuran  dapat diaplikasikan, jika setiap SDM memiliki keilmuan yang cukup dalam bidang yang diembannya, yakni kompetensi sebagai pilar utama dalam pelayanan. Stratifikasi kompetensi juga mencakup kemampuan memaknai kasus kasus pelayanan yang masuk kedalam ranah spesialistik, sub spesialistik ataupun pendekatan multidisiplin.

Metoda mengalir adalah suatu metode dengan mengedepankan aspek dinamisasi dari pola yang sudah menjadi kebijakan untuk mempertahankan mutu rumah sakit. Metoda ini berorientasi kepada penguatan sistem pelayanan di rumah sakit. Sebagai contoh, metode penguatan sistem mutu rumah sakit dengan memprioritaskan aspek keselamatan pasien sebagai dimensi perjalanan pelayanan keseharian.

Dinamisasi metode ini tentunya tidak mudah, mungkin melalui proses yang panjang yaitu melalui pendidikan, pelatihan dan kegiatan riset bahkan internalisasi kultur mutu kepada setiap petugas rumah sakit. Dampak kualitas mutu,  yaitu  terwujudnya metode mutu rumah sakit sebagai  proses dan alur yang berjalan secara alamiah sejak gerbang awal (UGD) sampai dengan gerbang akhir (kepulangan pasien sehat atau kamar jenazah).

Dampaknya adalah, proses yang berjalan dalam pelayanan di rumah sakit, sudah menjadi kultur petugas terhadap pentingnya mutu (keselamatan pasien dan kontrol infeksi), dan hal tersebut memberikan kekuatan memori kepada pasien terhadap aspek kepuasan pelanggan.

Kesimpulan : Kultur dan Kejujuran merupakan dimensi fungsional insaniah dan maknawiyah yang berdampak  terbangunnya konsistensi hidup.  Kultur dan Kejujuran dalam pelayanan di rumah sakit merupakan dimensi fungsional nilai kejernihan dan pilar SDM rumah sakit untuk mempertahankan mutu.

Demikian sharing ke 6, Riset Kehidupan dan Mutu Rumah Sakit ………………….

Bagikan
Translate »