Jabat Tangan kehidupan menguak dimensi analisis terhadap siapa, bagaimana dan tanggung -jawab yang seharusnya dijalankan dalam mengemban suatu amanah.
Kekuatan integrasi berupa karakter dan kompetensi kehidupan, menjadi tali yang mengikat bagi seseorang yang menjalani amanah kepemimpinan.
Jabat Tangan dan leadership kehidupan yang menjadi tanggung jawabnya, harus diperkuat melalui proses perjuangan – penempaan – kontemplasi yang panjang berwujud suatu SDM yang handal.
Leadership kehidupan harus memiliki spirit membangun organisasinya dengan tenaga yang handal, bagaimana mentransmisikan keilmuan dibidang kepemimpinan, dan satu lagi…. memiliki mata hati dalam manajemen resiko, sebagai bagian proteksi kehidupan.
Leadership yang dikembangkan dalam ICRA adalah sejauh mana kekuatan analisis terhadap resiko infeksi dapat dibangun dan terjalin sebagai suatu karakter pengendalian infeksi.
Leadership ICRA menguak berberapa dimensi infeksi sebagai tatakelola yang harus diputuskan dengan manajemen yang baik, yaitu memahami agen infeksi yang terlibat, bagaimana transmisinya dan manajemen resiko (pasien dan petugas kesehatan).
Kesimpulan :
Karakter leadership kehidupan dibangun oleh perjuangan – penempaan dan kontemplasi. Karakter leadership ICRA dikembangkan dengan tatakelola transmisi dan resko infeksi yang tepat
Demikian sharing ke 2, Jabat Tangan Kehidupan dan ICRA……