Bagaimana menata sinergitas kehidupan yang berkelanjutan ? Sepertinya tidak mudah. Istilah kerennya istikomah, sebagai filosofi dan keberdayaan hidup lebih baik. Tidak dapat dipungkiri, penempaan konsistensi hidup tidak sekedar fisik dan jiwa.

Diperlukan metabolisme kehidupan out the box, seperti-halnya kemampuan tubuh membentuk sistem kolateral secara enzimatis, hormonal dan imunologi, melalui tanganNya, ketika tubuh tidak dapat meregulasi dan memodulasi ancaman penyakit yang sudah menggerus.

Kasih sayangNya akan memberikan sinyal-sinyal keberlanjutan hidup  (sustainable) dengan memberikan kanal-kanal kehidupan yang harus diupgrade, melalui kesadaran terhadap kultur pembelajaran hidup

Bagaimana dengan sinergitas pelayanan di rumah sakit ? Kita perlu mewujudkan konsep pelayanan dan  pendidikan kesehatan, dapat dipertahankan melalui asas  berkesinambungan (sustainable).

Keberlanjutan interaksi keduanya, dapat  berjalan secara konsisten. Pola yang dikembangkan adalah, mengedepankan kanal pelayanan dan pendidikan kesehatan sebagai bagian yang terpadu.

Kanal ini  merupakan rongga bersatunya pelayanan dan pendidikan yang saling mengisi, misalnya  dalam manajemen satu kasus,  SOP dan Clinical Pathway yang digunakan sudah memiliki setengah rongga aspek pelayanan dan setengah rongga memuat aspek pendidikan.

Dengan demikian, program pendidikan dan pelatihan yang dijalankan dalam kegiatan peningkatan kompetensi SDM rumah sakit sudah mencakup, bagaimana mensinergikan kedua optimasi (diklat dan pelayanan) dalam satu tubuh.

Mekanisme untuk mempertahankan konsistensi  ini adalah mensosialisasikan kultur pembelajaran. Kultur pembelajaran ini menjadi suatu  ‘ikon’ penting’ dimana sustainable pelayanan dan pendidikan terakulturasi kepada setiap petugas rumah sakit.

Kultur pembelajaran bukan perangkat keras yang  diterapkan melalui pola organisasi, namun suatu perangkat lunak yang sudah memiliki kandungan nilai nilai, spirit, jalinan kebersamaan untuk memajukan rumah sakit, melalui kolaborasi pendidikan dan pelayanan kesehatan yang berkelanjutan.

Kesimpulan : Sinergitas keberlanjutan kehidupan, sejauhmana kerja keras mengupgrade kanal kehidupan untuk kultur pembelajaran yang lebih baik. Sinergitas keberlanjutan pelayanan rumah sakit, sejauh mana kerja keras Clinical Pathway dan  SOP sebagai kanal dan kultur pembelajaran pelayanan yang lebih baik.

Demikian sharing ke 5, Pranata Pelayanan Rumah Sakit Rujukan dan Akreditasi kehidupan ……..

 

Bagikan
Translate »