Mordernisasi menjadi salah satu prasyarat penting bergeraknya teritorial kehidupan berimbas kepada konsep rahmatan lil alamin. Mengapa demikian, sebab filosofi modernisasi adalah untuk kebaikan bersama.

Modernisasi adalah kemampuan mengorganisir kompetensi keilmuan berbasiskan perspektif kesejarahan. Melalui pendekatan historis, spirit dinamisasi menjadi ‘turning point’ gerakan transformasi kehidupan menuju penguatan dan analisis, bahwa model kehidupan yang ditawarkan adalah pemberdayaan SDM yang selalu berinovasi

Modernisasi organisasi Babinsa merupakan suatu keniscayaan yang harus dikembangkan secara kontinu. Ditinjau dari perspektif kesejarahan organisasi ini sudah menunjukkan suatu peran yang sangat besar, sebagai dinamisator pergerakan masyarakat terkait dengan transformasi di masyarakat.

Modernisasi organisasi Babinsa ditujukan kepada penguatan peran dan analisis tantangan kedepan Babinsa dihubungkan dengan tuntutan zaman. Modernisasi tersebut meliputi organisasi Babinsa di tingkat desa dikembangkan sebagai bagian infrastruktur partisipasi teknologi masyarakat.

Perangkat yang digunakan sudah tentu mencakup perangkat informasi dan teknologi yang tepat gunak, berdampak terhadap kepentingan nasional dan dapat mewadahi kepentingan berbagai kepentingan nasional.

Organisasi tersebut dengan visi dan misi multi keilmuan, multi disiplin, multi peran dan multi solusi.

Ditempat tersebut, saat ini dan masa mendatang, selain sebagai wadah motivator dan akselerasi kemajuan masyarakat, namun disiapkan wadah-wadah lain  berupa kotak-kotak inovasi yang nantinya diisi oleh berbagai bidang keilmuan misalnya kesehatan, pendidikan, informasi dan komunikasi, pertanian dan peternakan, jejaring sosial di masyarakat dan penelitian.

Misalnya untuk kegiatan Babinsa di perbatasan, dikembangkan stasiun-stasiun penelitian yang memungkinkan kebijakan pemerintah secara periodik dan kontinu dapat mengembangkan kegiatan penelitiannya, untuk menyusun kebijakan yang lebih baik, salah satu contoh misalnya stasiun riset untuk malaria atau gizi buruk dan kebijakan lainnya.

Penguatan Kompetensi dan kapasitas Babinsa adalah sejauh mana effort dan kekuatan politik pemerintah melalui kebijakan TNI mereformasi suatu pola pikir peran Babinsa. Parameter yang dapat divalidasi adalah kemampuan dan kompetensi Babinsa itu sendiri.

Kemampuannya dalam multi fungsi peran, perlu didukung oleh suatu konsep keilmuan yang baku dan dapat diterapkan secara kontinu dalam setiap kurun waktu, tentunya dengan mengikuti perubahan zaman. Untuk itu diperlukan suatu pemodelan sistem perencanaan pendidikan Babinsa untuk masa depan, jika dikaitkan dengan peran di bidang kesehatan  pertahanan.

Kesimpulan : Modernisasi kehidupan spirit dinamisasi sebagai ‘turning point’ transformasi yang lebih baik. Modernisasi fungsi Babinsa adalah dinamisasi ‘turning point’ multisolusi transformasi di masyarakat.

Demikian sharing ke 6……….Teritiorial Kehidupan dan Integrasi Kesehatan Bangsa

Bagikan
Translate »