oleh:

Kolonel CKM Dr.dr. Soroy Lardo, SpPD FINASIM
Peneliti Kesehatan Angkatan Darat

Pendahuluan

            Kesehatan Angkatan Darat sudah menggenapi ulang tahun ke 74, suatu perjalanan dan perjuangan yang panjang. Dedikasi kejuangan sejak perang kemerdekaan, menautkan suatu jejak sejarah peran dan kontribusinya dalam pembangunan kesehatan, melalui transformasi pertempuran saat perang gerilya dengan peran peleton kesehatan, dukungan dan pelayanan kesehatan menghadapi berbagai problematika kesehatan lapangan dan bencana. Era milenial ini dengan arus digitalisasi (AI dan Big Data) bidang kesehatan, menuntut kesehatan angkatan darat berbenah kearah teknologi transformasi.

            Kesehatan Angkatan Darat adalah potensi besar bangsa. Potensi itu berbasiskan kepada kekuatan organisasi yang terdiri dari 15 kesehatan kodam, 1 rumah sakit rujukan tertinggi, 13 rumah sakit tingkat dua, 10 rumah sakit tingkat tiga, 39 rumah sakit tingkat empat dan 29 rumah sakit bantuan.

            Kesehatan Angkatan Darat tidak dapat dipungkiri memiliki lembaga-lembaga yang mengawangi pelayanan, dukungan kesehatan dan penelitian dan pengembangan, sebagai ruang organisasi yang berkemampuan mendidik setiap SDM-nya, memiliki kemampuan dan kompetensi untuk melaksanakan tugas dengan maksimal. Kompetensi tersebut adalah paradigma keilmuan kesehatan militer sebagai poros kekuatan dalam kebijakan dan kesehatan lapangan.

            Dukungan – pelayanan – penelitian pengembangan sebagai tombak paradigma keilmuan di kesehatan angkatan angkatan darat, saat ini dan masa mendatang, akan menjadi ikon penting bergeraknya interkolaborasi SDM kesehatan angkatan darat untuk tampil kedepan sebagai garda kesehatan dan ketahanan bangsa, yang selalui siap sedia mengembangkan kapasitasnya menghadapi tantangan global kesehatan dalam konteks GHSA (Global Health Security Agenda).

Manajemen Leadership Strategik

            Strategi kepemimpinan adalah kekuatan dan potensi energi yang merajut ‘bak’ bola kecil yang bergerak cepat diatas permukaan tanah. Bola kecil tersebut melewati karakteristik permukaan tanah, baik yang rata maupun “bergerenjul” sebagai aksioma penempaan karakter menghadapi tahapan tantangan dan problematika organisasi dan komunitas. Bola tersebut diandalkan sebagai kekuatan yang bermetamorfosa menjadi bola besar, dikuatkan dengan kode energi kinetik baru yang merangkum inovasi energi kepemimpinan.

        Energi kinetik adalah inovasi kepemimpinan yang menguatkan potensi energi yang berproses membangun karakter yang diisi dengan kode genetik kehidupan baru, merangkum nilai fisik (biokimia dan hormonal) dan nilai psikis (spirit dan confidence), merangkai sebagai kekuatan organisasi yang memiliki reliabilitas.

      Kesehatan angkatan darat adalah organisasi yang bergerak berkelanjutan dengan perjalanan historis dan salah satu pilar perjuangan kemerdekaan. Organisasi ini sudah ditempa sejarah panjang, terkait dengan jatuh bangunnya penguatan organisasi dan kewilayahan untuk menjaga kesehatan pertahanan sebagai bagian kedaulatan. Peran organisasi dan kewilayahan telah berakselerasi sebagai sinergitas kebijakan dan aplikasi lapangan dalam dukungan dan pelayanan kesehatan. Bangunan tersebut, tahap demi tahap mengembangkan dirinya sebagai organisasi modern mengikuti tuntutan zaman. Salah satu inovasi kebijakan adalah bertambahnya peran Kesad di bidang penelitian dan pengembangan. Penelitian dan pengembangan kedepannya akan menjadi salah satu kotak penguat dukungan kesehatan yang membutuhkan perlengkapan SDM mumpuni dan kompeten di setiap jenjang pelayanan yang membutuhkan hasil penelitian untuk memperkuat nilai akreditasi.

            Leadership adalah dimensi analisis kepemimpinan bagaimana dan tanggung jawab dijalankan untuk mengembankan suatu amanah.Tanggung jawab ini diperkuat oleh integrasi karakter dan kompetensi, menjadi tali pengikat dalam  menjalani amanah kepemimpinannya, yang diperkuat dengan proses perjuangan – penempaan – kontemplasi berwujud SDM Kesad yang handal. Keandalan SDM Kesad tersebut diwujudkan dengan spirit membangun organsasi bagaimana mentransmisikan keilmuan di bidang kepemimpinan terkait manajemen risiko dan proteksi untuk mengurai problematika yang muncul di tingkat kebijakan dan lapangan sebagai tata kelola yang sistimatis.

            Leadership yang dapat dikembangkan di kesehatan angkatan darat adalah paradigma baru yang mewujud kepada strategi kultur agent of change. Strategi kebijakan tersebut memperkuat prioritas litbang kesehatan sebagai pilar, jejaring dan intensifikasi fungsi internal menjalin potensi organisasi sebagai salah satu ujung tombak health security, dan fungsi eksternal memperkuat aliansi partisipasi di masyarakat salah satunya pemberdayaan bintara teriorial dan intelijen medis sebagai bidang garapan perluasan peran Kesad.

            Leadership kesehatan angkatan darat adalah mengejewantahkan nilai-nilai Hesti Wira Sakti yang mencakup tiga aspek penting High Reliability Organization (HRO) yaitu Leadership, Best Practises dan Environmental Without Error

            Leadership adalah kemampuan untuk menjembatani karakter multi idealistik dan multiparadigmatik yang dibangun dari dinamika sejarah kesad yang memiliki nilai ideal dalam fungsi dan perannya, dan melalui proses learning by doing mewujud inovasi-inovasi kebijakan mengikuti tuntutan zaman, misalnya integrasi sistem pendidikan dan kurikulum di pusdikkes dengan ikon “kesehatan lapangan” menuju pendekatan paradigmatik terkait dengan tuntutan yang tinggi peran yonkes dan rumah sakit lapangan menghadapi bencana.

            Best Practises adalah pendayagunaan pendidikan dan pelatihan kesehatan angkatan darat sebagai ujung tombak keberlanjutan potensi dan SDM yang menunjukkan karakter dan kemandirian. Upaya ini dapat diwujudkan melalui penguatan kurikulum terstruktur, pendidikan terukur, merangkum analisis dimensional dan determinan yang menggerakan pendidikan di kesehatan angkatan darat (pusdikkes) memiliki fleksibilitas berdimensi keswadayaan dan berkemampuan membina jejaring dan hubungan dalam bentuk client and community health relationship baik diantara rumkit di lingkungan kesehatan angkatan darat maupun dengan lembaga kesehatan dari unsur TNI lainnya dan masyarakat. Sehingga setiap pendidikan dan dan pelatihan berbasiskan best practises secara semiformal dan formal memiliki fokus kepada nilai inovasi.

            Enviromental Health Without Error di bidang kesehatan angkatan darat pengembangan dimensi eksternal peran dan fungsinya sebagai bagian dari sistem kesehatan pertahanan yang memuat suatu kultur pembelajaran terhadap sistem kesehatan nasional dalam membangun konsep one health-one security berbasiskan kepada penempaan dalam menangani problematika terkait dengan emerging dan reemerging infectious diseases. Salah satu wujudnya adalah kesehatan angkatan darat berada di garda depan sebagai problem solver yang membantu menguraikan setiap problematika kesehatan yang terkait dengna dimensi ketahanan nasional.

Alur pikir tersebut dapat dilihat di bawah ini :

Gambar 1:   Modifikasi Strategi Pemberdayaan SDM Kesad dikutip dari 1

Konsistensi Mutu  Rumah Sakit TNI AD untuk Ketahanan Nasional

            Konsistensi mutu rumah sakit TNI AD adalah nilai strategis yang perlu dijaga. Nilai strategis tersebut mencakup dua hal penting yaitu nilai strategis eksternal yang sebagai rumah sakit berbasiskan ketahanan nasional dan nilai strategis internal sebagai rumah sakit berbasiskan kepada standarisasi akreditasi rumah sakit.

            Nilai strategis eksternal merupakan bertumpu kepada konsep ketahanan nasional yaitu pemberdayaan sebagai rumah sakit matra. Salah satu peran untuk menjaga kedaulatan bangsa adalah keberdaaan rumah sakit TNI AD di daerah perbatasan. Rumah sakit TNI AD di daerah perbatasan memiliki potensi untuk mendayagunakan kekuatan teritorialnya dalam penggalangan potensi masyarakat berdaya lebih baik, sehingga berkemampuan mengatasi masalah penyakit yang terjadi di daerahnya. Peran tersebut berbentuk inisiasi kebijakan dan kegiatan dengan membuka akses pemberdayaan rumah sakit TNI AD untuk masyarakat terpencil.

            Rumah sakit TNI AD dalam meningkatkan efektifitas kemampuanya memerlukan suatu analisis dan retrospektif terhadap potensi yang dimiliki saat ini terkait dengan dengan fungsinya dibidang dukungan, pelayanan dan penelitian dan pengembangan, berdasarkan situasi dan karakteristik geomedik daerah yang berbeda. Analisis retrospektif mencakup stratifikasi rumah sakit, karakteristik rumah sakit, jejaring dengan rumah sakit lain dan kanalisisasi fungsi pendidikan dan penelitian yang memungkinkan diterapkan.

            Kemampuan yang diharapkan, rumah sakit TNI AD memiliki pemetaan yang akurat terhadap kondisi wilayah regional, efektivitas dukungan dan pelayanan kesehatan, pemberdayaan bintara territorial bidang kesehatan dan kapasitas dalam kesehatan lapangan dan bencana. Dengan demikian, kebijakan dari Puskesad secara tajam akan bertumpu kepada perspektif potensi pekerjanya di bidang akses pelayanan daerah terpencil, adanya ruang pengembangan potensi pendidikan melalui Pusdikkes dan kanalisasi pendidikan dan pembelajaran berbasiskan digital non struktur.

            Dimensi internal rumah sakit TNI AD adalah penguatan manajemen mutu untuk setiap stratifikasi rumah sakit bertumpu kepada aspek keselamatan pasien. Penguatan ini memerlukan sarana keterpaduan kinerja integrasi diantara dukungan, pelayanan dan penelitian dan pengembangan, dengan fokus utama pemberdayaan SDM. SDM yang unggul menjadi perekat terpartrinya gerak pelayanan yang dinamis mengacu kepada filosofi visi dan misi Puskesad.

            Pemberdayaan SDM unggul Kesad terkait dengan ketahanan nasional adalah kontinuitas sikap dan perilaku dalam menjalankan tugasnya. Beberapa aspek yang perlu menjadi perspektif Kesad mendatang adalah ;1) Tangibles;2) Reliability;3) Responsiveness;4) Assurance dan ;5) Emphaty. Tangibles adalah penampilan dan sarana fisik rumah sakit TNI AD sebagai bangunan yang menciptakan persepsi dan lingkungan dan masyarakat untuk memutuskan berobat berkesinambungan, berdasarkan sejarah rumah sakit yang memiliki sistem, sarana dan SDM yang menyediakan continuity care. Reliability keandalan rumah sakit TNI AD memberikan pelayanan yang sesuai, akurat dan terpercaya. SDM kesad yang berkecimpung di dalamnya memiliki konsep kebersamaan dan kompetensi menjaga dan mempertahankan nilai keunggulan bidang keahliannya. Responsiveness adalah ketanggapan SDM yang memiliki sikap senantiasa membantu serta memberikan pelayanan yang cepat dan tepat dengan penyampaian informasi yang jelas. Assurance suatu kultur kerja setiap SDM yang ditampilkan sebagai jaminan dan kepastian dalam bentuk perilaku kesopanan yang berdampak meningkatnya tingkat kepercayaan prajurit dan masyarakat yang berobat. Emphathy adalah suatu kepedulian memberikan perhatian tulus dan bersifat individual dalam konteks personalized medicine sehingga terbangun pemahaman terhadap perbedaan karakteristik penyakit yang diderita pada pasien. Kelima pola ini merupakan gagasan dasar yang dapat dikembangkan sebagai kebijakan dan SOP pengembangan SDM unggul dan berkarakter di rumah sakit TNI AD.

Inovasi Litbang Kesad: Spirit yang tidak pernah padam

            Membangun riset di TNI AD tentunya tidak mudah, perlu suatu proses dan perjalanan panjang. Puskesad memiliki Lakesmil (Lembaga Kesehatan Militer) sebagai lembaga riset yang sudah cukup panjang mendukung gerak litbang kesad. Sejak tahun 2012 lembaga ini mulai dibenahi struktur, SDM dan jejaring kolaborasinya. Saat itu yang mengemuka adalah merubah seratus delapan puluh derajat, persepsi sebagai lembaga penempatan SDM ‘bermasalah’ menjadi ‘SDM berkompetensi’ dengan fokus kepada kolaborasi riset untuk mendukung Health Security. Riset yang dibangun tidak hanya berbasiskan kaidah dan kekuatan evidence keilmuan, namun menjangkau perspektif untuk ketahanan nasional.

            Membangun riset TNI AD merupakan keniscayaan dan kepedulian terhadap penelitian pengembangan kedokteran militer yang diwadahi dalam ruang lingkup pembangunan TNI AD. Riset yang berjalan saat ini melalui institusi internal litbang Puskesad (RSPAD Gatot Soebroto dan Lakesmil) sudah menghasilkan publikasi nasional dan internasional. Wadah yang sudah ada saat ini perlu dikembangkan lebih luas, sebagai wahana jejaring terintegrasi dengan institusi riset lainnya. Jejaring dan integrasi yang dibangun menjadi keniscayaan jika Kesad ingin maju dalam riset.

            Riset Kesehatan Angkatan Darat (Kesad) merupakan suatu proses penelitian berbasiskan inovasi baru dari sistem dan doktrin militer yang menjadi acuan dasar kegiatan sebagai abdi negara. Konsep inovasi tersebut merupakan olah pikir dan manajemen pengelolaan sumber daya militer berbasiskan keilmuan, sehingga dapat membentuk visi futuristik peningkatan kemampuan TNI AD sebagai pengguna kekuatan dan pemelihara pertahanan negara.

            Pengembangan teritorial TNI AD pada masa orde baru melalui ABRI Manunggal menjadi catatan penting pengembangan riset di lapangan. Kegiatan bakti sosial teritorial yang diawali sebagai program terobosan, mendongkrak daerah terisolir menjadi terkoneksi terhadap perubahan sosial ekonomi masyarakat. Konsep ini menjadi acuan penting bahwa TNI AD sudah membangun aksiologis keilmuan berbasiskan aplikasi lapangan. Keterlibatan dalam perdamaian dunia melalui Kontingen Garuda, merupakan pengejewantahan pengembangan dan tugas organisasi dengan struktur multidisiplin keilmuan di lingkungan TNI AD. Keberhasilan yang dicapai, menunjukkan TNI AD memiliki suatu sistem dan metodologi terstruktur target kerja yang menjadi tujuannya.

            Mengkaji uraian diatas, menunjukkan bahwa wahana riset di Kesehatan Angkatan Darat sangat luas, dari hilir ke hulu. Penelitian tingkat hulu mencakup konsep kebijakan kegiatan Kesad sebagai update perkembangan inovasi kedokteran militer untuk mendukung peningkatan kemampuan fungsi kekuatan pertahanan. Penelitian tingkat hilir mencakup pemberdayaan sumberdaya Kesad untuk mengoptimalkan fungsinya dalam tugas operasi militer (OMP) dan operasi selain perang (OMSP), diantaranya dalam penanggulangan bencana. Diharapkan aksiologis penelitian Kesad dapat dikembangkan berdasarkan pendekatan epistemiologis sebagai basis kegiatan TNI AD.

            Saat ini riset inovasi Kesad sudah berkembang pesat. Tataran pengembangan penelitian mencakup bidang material dan non material. Untuk bidang material terkait dengan dukungan terhadap alusista, penelitian dan perekayasaan sudah sedemikian maju. Penelitian non material (insani) terkait dengan pemberdayaan berbagai disiplin ilmu memiliki kontribusi penting dalam mengaplikasikan tugas pokok TNI AD, misalnya beberapa aplikasi kegiatan penugasan prajurit di perbatasan.

            Prinsip penelitian inovasi di Kesad adalah memberdayakan komponen institusional yang sudah berjalan dengan mengoptimalkan sarana pada lembaga TNI menjadi keterpaduan sistem kerja lembaga litbang antar angkatan. Kebijakan yang diturunkan adalah spirit dan terobosan riset TNI melalui beberapa tahapan yaitu;1) Penyusunan kerangka besar lembaga riset Kesad dan peran kedepannya sebagai jejaring riset nasional; (2) Lembaga Riset Kesad yang memiliki satu rantai komando dengan masing masing lembaga Kesad lainnya;3) Membentuk sistem jaringan kerja terintegrasi  terutama dalam optimalisasi kerjasama penelitian militer baik di dalam dan luar negri;4) Pemberdayaan SDM peneliti kesad melalui terobosan jenjang karir, stratifikasi kerja, sertifikasi peneliti dan kompetensi akademik sebagai peneliti militer yang memungkinkan mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat dari prestasi kerja yang dilakukannya.

            Penelitian bidang kedokteran militer saat ini sudah dilaksanakan adalah penelitian tentang obat herbal malaria sebagai profilaksis prajurit yang bertugas di perbatasan daerah endemik malaria. Penelitian ini bekerjasama dengan Institute Tropical Disease UNAIR dan PT Kimia Farma. Hasil penelitian pendahuluan mendapatkan efikasi penelitian memiliki keamanan dan dilanjutkan dalam penelitian kedua untuk menguji efikasi yang dikuti secara kohort.

            Peneliti Kesad yang sebelumnya merupakan profesi pelengkap, dengan perkembangan global menuntut suatu reorientasi kebijakan sebagai alternatif karir yang menjanjikan dan memiliki prospek yang sama dengan ruang lingkup bidang kerja militer utama, diperlukan suatu upaya dan kerja keras untuk mencapai hal tersebut.

            Beberapa kegiatan litbang Kesad yang sudah dilaksanakan dapat dilihat dari beberapa foto kegiatan kolaborasi riset dibawah ini:     

 Kesimpulan

      Strategi unggul SDM Kesad dalam bidang penelitian dan pengembangan merupakan keniscayaan yang bertumpu kepada kekuatan sejarah peran Kesad dalam dukungan dan pelayanan kesehatan. Spirit inovasi berkesinambungan litbang Kesad, didasari nilai luhur kebersamaan untuk membentuk keandalan (reliability) organisasi yang kuat, dengan mewujudkan aspek keilmuan berbasis bukti (Evidence Base Medicine). Titik tujuannya adalah, peran di bidang kesehatan pertahanan (health security) untuk memperkuat ketahanan nasional.

 Daftar Pustaka

  1. Sedarmayanti. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. PT Refika Aditama.2017
  2. Rebecca Katz, Erin M. Sorrell, Sarah A. Kornblet, and Julie E. Fischer. Global Health Security Agenda and the International Health Regulations: Moving Forward. Biosecurity and Bioterrorism: Biodefense Strategy, Practice, and Science Volume 12, Number 5, 2014
  3. Babinsa Ujung Tombak Teritorial TNI AD. Dinas Penerangan Angkatan Darat. 2017
  4. Lardo, S. Indonesia’s Defense Health Perspective. Jurnal Pertahanan Vol. 5 No. 1 (2019) pp.46-60
  5. Lardo, S. Membangun Mutu Rumah Sakit Pendidikan. PT Adfale Prima Cinta. 2018
  6. Sallis, E. Total Quality Management In Education. Manajemen Mutu Pendidikan. Penerbit IRCiSoD.2012
  7. De Bonno, E. Berpikir Lateral. Bina Rupa Aksara, 1991
  8. Widodo EA. Kualitas Pelayanan. Koran Tempo 2 Agustus 2017
  9. Lardo S, Sulistio B, Purnama Y, Wibisono D. The effect of a unique propolis compound (PropoelixTM) on clinical outcomes in patients with dengue hemorrhagic fever. 2014.      Infection and Drug Resistance: 7. p. 323–329
  10. Soroy Lardo, Aty Widyawaruyanti, Indah Tantular, Waras Budiman , Bagus Sulistyo , Arie Fakhrizal, Achmad Fuad Hafid, Djoko Rusdianto, Ben Yura Rimba, Nasronudin. Preliminary Study of Safety and Toxicity of Cempedak Capsules as an Alternative          Complementary Drug for Malaria Prophylaxis at Nanga Badau, Kalimantan.     International Review of the Armed Force Medical Services. Volume 89/4 December 2016

Strategi SDM Unggul Kesehatan Angkatan Darat Spirit dan Inovasi Penelitian dan Pengembangan, HUT Kesehatan Angkatan Darat Ke-74

Bagikan