Pendidikan Kesehatan membangun fragmentasi kehidupan, yaitu sehat dan tidak sehat. Tergantung kita akan memilih disposisi yang mana. Kita memahami, dengan bergulirnya kehidupan, selalu menghadapi fragementasi yang berdampak kesenjangan hidup. Kesenjangan hidup ini menguak nilai subjektivitas dan nilai objektifitas terhadap nilai kehidupan dan kualitas hidup sehat. Nilai subjektifitas bertumpu terhadap kepercayaan diri bahwa tubuh memiliki kemampuan untuk bergerak dengan maksimal, namun kadangkala mengabaikan proses alamiah dengan munculnya ketidakmampuan daya tahan tubuh, usia bertambah (geriatri) dan adanya komorbid penyakit yang bersemayam dalam tubuh. Nilai objektifitas adalah substansi makna kritis terhadap kesehatan kita secara terukur. Nilai objektif tersebut berupa data kuantitatif (quantitatif value) memuat dasar rasional objektif kondisi kesehatan dan menjadi parameter kesehatan kita untuk prediksi kehidupan berikutnya.
Perpektif mutu dan pelayanan yang perlu dibangun adalah dimensi keselamatan pasien yang dapat dijaga dan dimonitor. Rumah sakit melalui pengembangan proses pendidikan kesehatannya, diharapkan dapat mengembangkan mutu layanan tersebut dengan memberikan informasi pelayanan yang objektif dan pertimbangan yang rasional, sehingga akan terhindar terjadinya kecacatan pelayanan dan mutu (defective and quality health care)
Kesimpulannya :
Pendidikan kesehatan membentuk rasional objektifitas terhadap kualitas hidup sehat, dan melalui jalur pendidikan mutu dirumah sakit bercita terbentunya kualitas dan mutu pelayanan yang baik. (compeletely quality of health care)
Demikian sharing ke tiga peran Rumah Sakit Pendidikan ……