Peran imajinatif dan partisipatif memiliki makna sejauh mana kita berkemampuan mengembangkan teritorial kehidupan.
Teritorial kehidupan merupakan kapasitas dan kapabilitas kontribusi energi yang dimiliki setiap potensi individu dalam masyarakat, mengalirkan tetesan-tetesan keringat amalnya menguak fenomena terwujudnya suatu transformasi di masyarakat.
Teritorial kehidupan adalah suatu pemberdayaan potensi daerah dan SDM yang berdampak fungsi solutif terhadap problematika yang terjadi di masyarakat. Pembinaan teritorial kehidupan dapat menciptakan daya tangkal guna mewujudkan ketahanan wilayah yang meliputi geografi, demografi, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan yang kondusif untuk kedaulatan bangsa.
Teritorial kehidupan menjadi salah satu ‘ikon’ untuk mewujudkan integrasi kesehatan. Keduanya merupakan dua sisi kain yang sama warna. Melalui penciptaan nuansa teritorial, pemberdayaan kesehatan mendapatkan dukungan sebagai ‘back bone’ yang berjalan tegak dan berkesinambungan.
Satu kekuatan pemberdayaan teritorial dalam integrasi kesehatan diwilayah adalah menumbuhkan suatu fase kompetensi untuk mendeteksi dan tindak cepat terhadap kasus-kasus penyakit yang berpotensi outbreak. Kompetensi yang perlu dimiliki petugas pemberdayaan teritorial adalah :
(1) Kemampuan temu cepat dan lapor cepat,
(2) Kemampuan manajemen teritorial,
(3) Kemampuan penguasaan wilayah,
(4) Kemampuan pembinaan wilayah, dan Kemampuan komunikasi sosial
Kesimpulan : Teritorial kehidupan memiliki peran imajinatif dan partisipatif dalam menguatkan pemberdayaan masyarakat. Integrasi kesehatan yang diperkuat oleh ‘back bone’ kompetensi teritorial menjadi fase penting dalam deteksi dan tindak cepat potensi outbreak.
Demikian sharing pertama ….. Teritorial kehidupan dan Intergrasi Kesehatan Bangsa