Brigjen TNI Purn. Dr.dr.Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, CIQnR,CIQaR

Direktur UPNVERI-UPN Veteran Health Research Institute

Alumni TOT Lemhannas – 2022

Pendahuluan

          Tataran kehidupan yang menyeruak setiap titik simpang jalan menata jalur dinamis mobilitas yang bergerak saling me-lalu lintas, sebagian berhenti dan sebagian maju menuju tujuan perjalanan. Proses ini adalah tatanan yang sudah berjalan kontinu di alam transportasi kehidupan.

        Kita memahami menuju satu tujuan memerlukan suatu visi dan misi untuk menopang fungsi organisasi berbasiskan historis, filosofi dan konstitusional sebagai konstruksi integratif konsepsional menjadi back bone analisis. Backbone analisis tersebut menguak nilai keilmuan bahwa suatu proses (epistemiologis) adalah titik tumpu utama dalam membentuk soliditas, dan networking yang kuat menggerakkan enam pilar transformasi kesehatan menuju perubahan yang direncanakan.

          Keterkendalian dan keseimbangan mendukung transformasi kesehatan bersendikan kepada sinergitas Sistem Kesehatan Nasional dan Sistem Ketahanan Nasional, berkeandalan dalam geostrategi menghadapi tantangan global, yaitu kapasitas setiap komponen kesehatan bangsa secara profesional dan proporsional berjabat tangan dengan bertahap, bertingkat, dan berlanjut melaksanakan konsolidasi.

        Konsolidasi tersebut menguak percepatan/akselerasi dan pemantapan yang dilandasi oleh Craving (Hasrat tulus ikhlas) untuk mengawal terukurnya enam pilar transformasi kesehatan dan Competitive advantage adalah multijalur akses wawasan etos kerja kesehatan, dan ketahanan bangsa memiliki kemampuan untuk menopang enam pilar transformasi kesehatan yaitu terbentuknya beragam potensi SDM kesehatan sebagai Human Defense Capital dan Spirit bela negara yang membumikan peran-peran sebagai agent of health defense.

Craving dan Nation Sustainability

        Landasan historis perjalanan kesehatan dan perjuangan kemerdekaan bangsa menumbuhkan kesadaran integrasi untuk memerdekaan dan mensejahterakan (kualitas kesehatan). Landasan filosofi adalah adalah landasan idiil Pancasila sebagai dasar negara dan instrumen penting mempersatukan yang melibatkan beragam komponen bangsa, merencanakan tujuan kesehatan dan ketahanan bangsa berbasiskan Indonesia satu. Landasan konstitusional adalah UUD 1945 sebagai sumber hukum dalam penyelenggaraan manajemen kesehatan bangsa berlandaskan keterkendalian dan keseimbangan (Checks and balances).

          Craving dan Keberlanjutan adalah indikator kualitas kesehatan bangsa bertumpu kepada nilai-nilai kebangsaan yang menguatkan identitas, nasionalisme dan partisipasi berkelanjutan. Sikap ini dikalbukan oleh suatu jiwa tulus ikhlas mengabdi kepada bangsa sebagai satu nasionalisme yang bertumpu kepada Wawasan Nusantara, menjadi wahana tumpah darah tanah air dengan beragam sumber daya alam dan sumber daya hayati.

        Craving dan keberlanjutan merupakan metakognitif filosofis kebijakan dan keterbukaan analisis determinan yang beraksiologis nilai-nilai kompetensi keilmuan dalam implementasi kebangsaan di masyarakat. Kompetensi keilmuan tersebut menuntun idealitas sebagai cita dan jejak sejarah bangsa berintegrasi sebagai akseptabilitas kebijakan sumbu pergerakkan kesehatan di masyarakat. Craving dan keberlanjutan merupakan acuan penting transformasi kesehatan berdampak terhadap perubahan di masyarakat.

          Transformasi kesehatan berdampak perubahan merupakan inisiasi pembangunan berkelanjutan ketahanan bangsa dengan kerangka kerja untuk menembus kesenjangan diantara nilai kebijakan dan kondisi realitas di lapangan yang mewujud kepada fungsi solutif. Prinsip Sustainability Development Goals (SDG) yang dikembangkan adalah kesadaran adanya pendidikan kesehatan di masyarakat sebagai alat ukur problematika dan parameter konklusi terhadap problematika kesehatan , berurai sebagai peran penggerak akar rumput di masyarakat. SDG dalam memformulasikan pembangunan kesehatan berkelanjutan menjadi alat pacu derajat kompetensi keilmuan dilandasi nilai kejuangan dan keikhlasan dalam pengabdian di masyarakat, tidak semata proses pembelajaran, tetapi bagaimana multdisiplin keilmuan memiliki nilai berdaya sinergitas yang memancarkan dampak terhadap nilai lebih (value of life).

          Value of life kata sederhana yang tidak mudah, memuat makna nilai kejuangan dan berdayanya spirit kompetensi secara sehat dan terbuka, mengerucut menjadi suatu kekuatan sosial yang tidak dapat dipengaruhi oleh pendekatan manajemen politik yang berfokus kepada pendekatan struktural. Kompetensi keilmuan merupakan formulasi pembangunan berkelanjutan, bergerak sebagai suatu nilai tambah yang selalu bertumpu kepada peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dan berupaya untuk senantiasi to do more, yakni spirit juang dan inovasi menjadi jejak yang meninggalkan fakta untuk sejarah bangsa.

          Transformasi pembangungan kesehatan berkelanjutan adalah mengintegrasikan nilai kerohanian kesehatan dan nilai kultural kesehatan. Nilai kerohanian melingkupi suatu konsistensi perilaku hidup sehat tidak semata yang terlihat kasat mata, namun mengandung suatu effort kapasitas peran setiap individu yang mungkin pada awal terkait dengan ego sektoral, bergerak menjadi suatu ego komunitas, mengedepankan silaturahmi kerjasama dan networking sebagai titik tumpu utama.

          Nilai kultural kesehatan merupakan kesadaran komunitas untuk menjejak titik awal (turning point) ‘bak’ aliran air bergerak secara istiqomah dalam ruang kosong, mengisi titik-titik nilai kehidupan, sebagai penjaga gerbang agar tombak perjuangan hidup dengan tepat menuju sasaran utama. Aliran mengalir ini akan bermuara kepada formulasi kinerja yang terencana secara matang sebagai sinergitas jaringan birokrasi dan partisipasi masyarakat untuk merajut kontribusi yang memiliki kesalingterkaitkan (interconnectedness) membentuk suatu Cultural Community Oriented (CCO)

Competitive Advantage dan Pemberdayaan Indonesia satu sehat

          Arsitektur kehidupan adalah ketika kita menyadari keterbatasan fisik dan jiwa untuk mencapai cita dan jejak sejarah, potensi yang diemban tidaklah cukup untuk untuk merangkai kapasitas keilmuan yang dibangun dengan ‘egosentris’. Berdayanya keilmuan memerlukan suatu kaidah filosofi yang menguak nilai-nilai science of human being sebagai multisentris. Science of human being bergerak sebagai inti karakter moral kesehatan dan ketahanan bangsa dalam pigura Competitive Advantage dilingkupi spirit bela negara berdasarkan keyakinan pembentukan kalbu kejujuran dan tahap perkembangan keilmuan (epistemiologi), namun berproses membentuk konklusi berbasis bukti.

          Tema G-20 yaitu Recover Together, Recover Stronger istilah kerennya Pulih Bersama, Bangkit Perkasa mengajak seluruh di dunia untuk saling bahu-membahu mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan dengan mengusung tiga tema penting yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital dan transisi energi. Arsitektur kesehatan global berkaitan dengan penggalangan dana global, ketahanan dan standar kesehatan global yang harmonis. Transisi ekonomi dan digital mencakup desain ulang tata kelola ekonomi global dan teknologi digital. Sedangkan topik transisi energi berkaitan dengan dorongan terbentuknya sistem energi global yang lebih bersih dan transisi yang adil.

       Menguak konstruksi kesehatan dan ketahanan bangsa, suatu upaya Pemberdayaan Indonesia satu sehat adalah suatu keniscayaan untuk memelihara spirit dan menata ulang dengan lebih kuat (Recover, Re- Imagine, Rebuild Stronger) dengan memperkuat elemen-elemen dasar kebangsaan untuk membentuk ekosistem competitive advantage yaitu SDM kesehatan yang multi-talenta, multi solutif dan multi sintesis.

          Upaya untuk membangun konsep ini memerlukan suatu inovasi dalam manajemen pengetahuan sebagai suatu investasi dan berjangka panjang untuk membangun karakter pengetahuan sebagai aset intelektual dan informasi yang berdaya saing unggul. Manajemen pengetahuan melingkupi pengembangan alat (perekayasaan teknologi), proses, sistem, struktur dan kultur untuk meningkatkan kreasi berpijak kemanfaatan untuk kemasyarakatan, dan menjadi salah satu acuan kebijakan dalam pengambilan keputusan. Manajemen pengetahuan berpijak kepada dua aspek penting yakni pengembangan organisasi dan modal intelektualitas. Pengembangan organisasi mencakup efektivitas  dalam perencanaan, pengaksesan informasi kultur dan dinamik praktik kebijakan kesehatan yang diterapkan dan kontribusi vitalitas organisasi bergerak secara kontinu kebijakan dan program Indonesia Satu Sehat. Modal intelektualitas adalah suatu talenta SDM yang memiliki pengetahuan untuk mendisain aktivitas pengembangan kompetensi dan kapasitas keilmuan yang memiliki nilai kontinuitas dan daya saing terhadap perubahan global kesehatan sebagai human defense capital melalui empat pendekatan yakni: pengembangan organisasi, kognisi organisasi, intelijen organisasi dan pemprosesan informasi organisasi.

          Kohesivitas yang terbentuk perlu dikembangkan dalam bentuk manajemen pengetahuan yang melibatkan berdayanya masyarakat yakni melalui mekanisme sosialisasi, eksternalisasi, internalisasi dan kombinasi. Sosialisasi dalah suatu proses interaksi dinamis SDM organisasi melalui tatap muka. Eksternalisasi adalah proses mengartikulasi tacit knowledge menjadi suatu konsep yang jelas dengan mendokumentasikan notulen rapat sebagai data elektronik yang dapat dipublikasikan. Kombinasi adalah proses konversi pengetahuan explicit knowledge yang berbeda dalam sistem manajemen pengetahuan yang tersimpan sebagai data base organisasi. Internalisasi adalah upaya peningkatan pengetahuan SDM terhadap umpan balik publikasi data yang sudah disebarkan ke masyarakat. Dengan demikian manajemen pengetahuan merupakan alat ukur pemberdayaan transformasi kesehatan dalam tataran kebijakan dan implementasi.

Kesimpulan

            Transformasi kesehatan dan ketahanan bangsa dalam perspektif craving dan sustainability adalah suatu tatanan keterkendalian dan keandalan mengembangkan suatu sistem keberlanjutan dan competitive advantage berbasiskan manajemen ilmu pengetahuan untuk membentuk suatu organisasi berbasiskan interconnectedness dan kekuatan partisipasi masyarakat sebagai Cultural Community Oriented.

Kepustakaan

Sedarmayanti. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja, dan Produktivitas Kerja. PT Refika Aditama, 2017. h. 389-397

Sianturi, O.P. Soliditas IDI dengan Menegakkan Kode Etik untuk mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh ditujukan untuk melengkapi Konsep Strategis IDI Reborn. Penerbit IDI, 2022. h.90-97

Lardo, S. Sumber Daya dan Gagasan Kesehatan Bangsa untuk Pembangunan Berkelanjutan. PT Adfale Prima.2020

Download PDF Transformasi Kesehatan dan Ketahanan Bangsa Dalam Perspektif Craving dan Competitive Advantage

Bagikan