oleh:

Brigjen TNI Purn. Dr.dr.Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, CIQaR,CIQnR

Direktur UPNVERI – UPN Veteran Health Research Institute

Alumni TOT Lemhannas – 2022

Pendahuluan

Dinamika kesehatan bangsa saat ini bergerak dinamis, diantara bandul birokrasi dan partisipatif menuju satu kesetimbangan ekosistem kehidupan dan wawasan paradigma kesejahteraan masyarakat yang lebih baik, melalui kekuatan sentripetal dan sentrifugal.

Wawasan kehidupan adalah ketika menjejak bumi dan menaik langit berada di alam ekosistem keseimbangan, yakni melekatnya potensi energi kinetik dan energi potensial tubuh, mengalirkan bahan material (biokimia dan enzimatis), menggelinding ‘bak’ bola-bola amal yang bernuansa ‘Rahmatan lil Alamin’untuk kesejahteraan bangsa.

Sentripetal dan sentrifugal adalah dua dimensi tepat janji vertikal kita kepada Khalik secara filosofi memuat nilai-nilai idealitas dan energi kalbu terkait dengan fungsional untuk memberdayakan multipotensi bangsa. Kekuatan sentrifugal adalah bangunan dan struktur berbasiskan nurani bertanggung jawab terhadap rencana olah pikir dan olah tindak yang diputuskan. Kekuatan sentripetal adalah respons umpan balik yang memuat penilaian olah pikir dan olah tindak, bersinergi sebagai jembatan yang mengakselerasi potensi kesehatan bangsa menjejak rekam di masyarakat.

Sustainability power

Wawasan kesehatan bangsa merupakan cara pandang melihat secara koheren dan inheren ekosistem multidisiplin dan multiguna keterlibatan berbagai aspek baik keilmuan maupun keswadayaan, mengikat kebutuhan fisik dan non fisik sebagai ruang dinamik yang terus berubah. Ekosistem tersebut membangun suatu konvergensi beragam lapisan masyarakat dalam cara pandang terintegrasi untuk mendukung enam pilar transformasi kesehatan. Mengerucutkan konvergensi tersebut memerlukan suatu perspektif visional sebagai sarana non fisik untuk membatasi hal-hal yang tidak sesuai dalam menyikapi problematika kesehatan bangsa, menyatukan kesepahaman komunikasi dan gerak kebersamaan sebagai ruang, alat menjadi kondisi Juang yang Tangguh.

Kita tidak menafikan bangsa kita memiliki cadangan sumber daya kesehatan yang luar biasa. Sumber daya tersebut merupakan nilai paradigmatik dan kejuangan untuk merogoh setiap elemen-elemen potensi daya guna bangsa menjadi nilai kesejahteraan masyarakat dalam bentuk nilai-nilai bantuan berkelanjutan yang melekatkan setiap insan rakyat Indonesia berada dalam stabilitas nation safety.

Upaya ini dapat dilakukan melalui dua sisi yaitu Hard Power dari Pemerintah (Kemenkes) dalam otoritas kebijakan yang meregulasi terpenuhinya kebutuhan masyarakat akan kualitas kesehatan yang lebih baik, Smart Power melalui organisasi profesi, institusi pendidikan dan institusi keswadayaan kesehatan untuk menjembatani tercapainya target kesehatan dan Sustainability Power sebagai dampak keterlibatan masyarakat untuk monitoring dan umpan balik efikasi berjalannya stabilitas ekosistem kesehatan bangsa.

WHO mencanangkan community health safety berdasarkan ikon “Health is a state of complete physical, mental, and social well-being and not merely the absence of disease and infirmity” Suatu comprehensive power yang bermakna filosofis yaitu nilai keamanan sebagai integritas epistemiologi yang perlu dijalankan melalui proses panjang terajutnya beragam dimensi multidisiplin keilmuan untuk menajamkan peran dan tindakan di ranah kemasyarakatan dan integritas aksiologi yaitu terpadunya dimensi multisektoral untuk mengokohkan ruang-ruang pemberdayaan kesehatan yang belum lengkap. Misalnya menyusun suatu peta geomedik berbasiskan kearifan dan potensi daerah untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat sebagai kekuatan daya guna dan elemen berkelanjutan.

Kekuatan ekstraperiferal

Rekam jejak kehidupan adalah pengejawantahan sentripetal dan sentrifugal jalan-jalan mulus dan terjal menguak suatu ide, cita dan tindakan yang bergerak dinamis di dalam relung kalbu, apakah berupa daya, dan kekuatan merumuskan konsep dalam suatu kesinambungan yang berurut, berdampak dan berintegritas.

Enam pilar transformasi kesehatan adalah bangunan struktur sentrifugal yang memiliki otonomi ‘bak’ rangkaian kereta dengan gerbong-gerbong yang sudah tertata rapi untuk digerakkan secara energik, namun memerlukan lokomotif lokomotif berkekuatan metabolik melalui jalur siklus kreb dengan oksigenisasi yang presisi. Presisi tersebut adalah merangkum enam pilar transformasi kesehatan merajut dengan penguatan layanan primer sebagai health resilience, transparansi publik integritas keilmuan dan kolaborasi teknologi kedokteran untuk preventif.

Bangunan struktur sentripetal adalah pemberdayaan regional daerah mewujudkan tanggung jawab sosial melajunya gerbong transformasi kesehatan menuju titik-titik masyarakat untuk mengisi kebutuhan akan berdayanya komponen kesehatan daerah memperkuat potensi periferalnya. Setiap daerah tentunya memiliki ruang dan waktu berbeda memprioritaskan skala pembangunan kesehatan sebagai otonomi perkuatannya. Salah satu contoh adalah enterpreunership posyandu di bidang stunting, sebagai harapan generasi emas mendatang.

Kedua bangunan (sentrifugal dan sentripetal) tidaklah mudah diberdayakan tanpa melibatkan kekuatan partisipasi masyarakat dan global, mengingat tantangan dan problematika kesehatan berdimensi pentahelix, membutuhkan suatu leadership dan networking yang kuat. Kita perlu menggalang kerjasama antar daerah sebagai bargaining position dan bargaining power yang mewujud kekuatan Koferiferal. Selanjutnya adalah melibatkan LSM dan potensi ekonomi daerah yang memiliki roda-roda kesehatan dan ketahanan bangsa sebagai kekuatan Ekstraperiferal.

Kekuatan Koferiferal dan Ekstraferiferal adalah suatu keniscayaan untuk menguatkan olah tindak dari bangunan sentrifugal dan sentripetal menghadapi beragam dimensi problematika di tingkat lokal, nasional dan global, untuk mengalirkan nilai-nilai solutif dan sintesis.

Ruang pemberdayaan kesehatan satu visi dan misi

Salah satu ruang pemberdayaan kesehatan yang saat ini ‘trend’ adalah peta geomedik pemberdayaan dokter, pendidikan kedokteran spesialis berbasis rumah sakit, teknologi presisi kedokteran, dan peran satu organisasi profesi sebagai back bone akselerasi transformasi kesehatan mewujud suatu nilai sustainability dan paradigmatik. Pemberdayaan dokter melingkupi perannya sebagai agen perubahan berbasiskan kepada sains dan social enterpreunership adalah nilai dasar mempertahankan daya juang kesehatan bangsa yang memiliki komitmen pengabdian, dedikasi, motivasi kerja dalam mewujudkan panggilan dan cita-cita pengabdiannya. Peran dokter di masyarakat bertumpu kepada Practical-Dialectical- Model yaitu mengembangkan suatu interaksi yang konsisten dan kondusif di lingkup partisipasi masyarakat, sehingga setiap output kebijakan yang menyentuh masyarakat dapat dianalisis dan dampak yang muncul merupakan mekanisme umpan balik untuk monitoring, evaluasi pelayanan kesehatan dan upaya solusi di area tempat bertugas. Peran dokter adalah menjembatani kesenjangan yang terkait dengan keadilan sosial, skala prioritas investasi kesehatan, penggunaan teknologi, lingkungan hidup dan kultur sehat berperspektif ketahanan.

Pendidikan Dokter (Spesialis) berbasis rumah sakit (hospital base) merupakan model pendekatan yang memerlukan kolaborasi para pihak, tidak hanya Kementerian Kesehatan. Keterlibatan Organisasi Profesi (IDI) menjadi titik krusial utama, mengingat berhimpun beragam perhimpunan profesi spesialis.

Filosofi pendidikan rumah sakit adalah prinsip dan kebijakan pendidikan, sebagai menara utama yang mengawal standar keilmuan sistem pelayanan medis di rumah sakit. Filosofi pendidikan rumah sakit menempati tangga utama untuk berkiprahnya jenjang berbagai disiplin keilmuan dan spesialistik, dengan latar belakang keilmuan yang berbeda. Filosofi pendidikan rumah sakit mencakup beberapa jendela filsafat pendidikan, untuk membuka gerbang pendidikan rumah sakit menjadi terbuka dan transparan, sehingga berfungsi sebagai pencerah (enlightement) setiap proses pendidikan dan penelitian yang berjalan di rumah sakit.

Rumah sakit pendidikan berdasarkan Peraturan Pemerintah No 93 tahun 2015 merupakan rumah sakit yang selain membina aspek pelayanan, memiliki prioritas untuk menjalankan program pendidikan di berbagai strata pendidikan kesehatan dan penelitian secara terpadu, meliputi bidang pendidikan kedokteran, kedokteran gigi, pendidikan berkelanjutan, dan pendidikan kesehatan lainnya secara multiprofesi. Tantangan global ke depan, rumah sakit pendidikan merupakan rantai utama dalam mengembangkan padat karya SDM (Sumber Daya Manusia) dan fasilitas yang mencakup penyediaan lahan pendidikan dengan melibatkan pihak Fakultas Kedokteran / Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dalam kerangka terpadu untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara andragogi, sebagai metode pendidikan berbasiskan problem solving di lapangan dengan bertumpu kepada evidence base medicine.

Pendidikan berbasiskan problem solving adalah pendidikan berbasis diagnosis berorientasi masalah. Pendidikan ini dimulai dari alur manajemen kondisi dilapangan (field management) yang ditarik keranah kerangka teoritis dan keilmuan diagnostik penyakit untuk dicarikan benang merahnya. Jalur alternatif lain adalah menarik konsep teoritis penanganan penyakit yang disinergikan dengan data dan pola penyakit yang ada di rumah sakit.

Mengkaji kompleksitas dan diferensiasi yang berbeda di rumah sakit pendidikan, peran dari Kolegium Profesi Kedokteran (Spesialistik) berperan penting dalam mempersiapkan sumber daya yang terintegrasi dan terstandarisasi terkait dengan integritas, mutu dan keselamatan pasien.

Teknologi Presisi Kedokteran

Perkembangan teknologi kedokteran saat ini mewujudkan ekosistem integritas keilmuan berbasiskan pendekatan presisi, layanan kedokteran mengarustamakan karakteristik pasien meliputi varian klinik pasien, karakteristik gen, komorbid, sifat dan perilaku dan pengaruh lingkungan. Layanan kedokteran bertitik tumpu presisi akan memberikan layanan yang optimal dan tepat guna meliputi tahapan pencegahan, diagnosis dan terapi. Di era digitalisasi memungkinkan asimilasi data gen dengan data-data karakteristik pasien secara digital melalui rekam medis elektronik. Kombinasi data-data ini kemudian dipakai menjadi dasar pemilihan pengobatan spesifik pada masing-masing pasien. Teknologi kedokteran presisi diaplikasikan dengan pemeriksaan gen secara lebih luas, baik dalam ranah pengobatan maupun penelitian untuk memberikan layanan kedokteran yang efektif, tepat, dan hemat biaya pada setiap pasien.

Di era personalized medicine terutama penyakit infeksi, genetika menjadi pertimbangan penting dengan mayoritas variasi gen untuk membedakan dan menampilkan fungsionalitas satu kelompok dan kelompok manusia, menggambarkan keragaman genetik dan mengidentifikasi kerentanan genetik diantara populasi, sebagai faktor penting manajemen medis. Namun karakteristik genetik menentukan kerentanan spesifik pada populasi yang tidak terpapar patogen penyakit dalam waktu lama, walaupun sudah ada kekebalan sebelumnya, termasuk resiko untuk beratnya infeksi.

Terdapat tiga aspek penting berdasarkan metananalisis mendokumentasikan kerentanan penyakit infeksi dan prediksi memberat. Pertama adalah prevalensi lebih tinggi (influenza) yang memiliki komorbid (diabetes dan obesitas) yang kemungkinan dengan adanya peran genetik dan mikrobiotik. Kedua spektrum klinis dan studi pemetaan genom diantaranya beberapa studi kasus kontrol menunjukkan adanya korelasi polimorfisme pada beberapa gen yang mengkode sitokin dan predisposisi untuk Rhematic Heart Disease. Wabah leptospirosis yang meningkat di Illinois terkait kerentanan genetik yang berhubungan dengan leptospirosis, membuktikan HLA-kelas II HLA-DQ6 sebagai faktor risiko yang signifikan dan adanya tujuh polimorfisme nukleotida tunggal dengan risiko memberatnya dengue. Ketiga peran imunomodulasi mikrobioma dan pengaruhnya terhadap imunitas dan perjalanan penyakit menular dengan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi serta upaya eksosistem mikroba pada host mendorong interaksi kooperatif dengan sistem kekebalan dalam mempengaruhi dan merespon patogen.

Peta pertempuran infeksi dapat dikenali melalui potensi prediktif dan protektif dalam ranah riset mencakup: (1) Agent (kromosom, plasmid, gen), Host (multiplikasi patogen) dan Environment (siklus penularan), (2) Respon imun tubuh (organ limfoid, sel imun, faktor humoral dan sitokin), (3) Rumah sakit (patogenitas bakteri dengan evasi dan mutasi, Sepsis dan MDR Antibiotik), (4) Komunitas (kondisi outbreak, penularan dengan positif rate tinggi dan OTG dan efektivitas vaksin). Hal ini dapat dilihat dari tabel dibawah ini :

Tabel 1. Interseksi diantara nutrition, microbiome, immunity, susceptibility to infectious diseases dikutip dari 6

Kesimpulan

Transformasi Ekosistem Kesehatan berbasis Comprehensive Power adalah dinamika kesetimbangan ekosistem kesehatan bangsa diantara Hard Power (Kemenkes) dan Smart Power (Organisasi Profesi-IDI) membangun kekuatan sentripetal dan sentrifugal mewujud satu tombak koferiferal dan ekstraferiferal yang berkemampuan menjembatani suatu sustainability power, merajut problematika kesehatan terkait pendidikan spesialis berbasis hospital base, dan teknologi presisi kedokteran dalam ruang pemberdayaan visi – misi bersama untuk optimalisasi transformasi kesehatan.

Daftar Pustaka

  1. R. Sarraci. The World Health Organisation needs to reconsider its definition of health. BMJ. 1997 May 10;314(7091):1409-10. Doi: 10.1136/bmj.314.7091.1409
  2. Sianturi, O.P. Soliditas IDI dengan Menegakkan Kode Etik untuk mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh ditujukan untuk melengkapi Konsep Strategis IDI Reborn. Penerbit IDI, 2022. h.90-97
  3. Lardo, S. Sumber Daya dan Gagasan Kesehatan Bangsa untuk Pembangunan Berkelanjutan. PT Adfale Prima.2020
  4. Lardo, S. Membangun Rumah Sakit Pendidikan dan Penelitian Menuju Universitas Riset. PT Adfale Prima, 2021. https://drive.google.com/file/d/1o9JRxtaQqsYlz6RJtXlWwJkhYwiHGRa1/view
  5. Harbuwono, D.S. Kedokteran Presisi sebagai Masa Depan Layanan Kedokteran di Indonesia: Fokus pada Diabetes Melitus dan Kelainan Tiroid. Pidato Pengukuhan Guru Besar FKUI, 22 Oktober 2022. https://fk.ui.ac.id/berita-en/dante-saksono-harbuwono-dikukuhkan-sebagai-guru-besar-fkui.html
  6. Horwood PF, Tarantola A, Goarant C, Matsui M, Klement E. Health Challenges of the Pasific Region: Insights from History, Geography, Social Determinants, Genetics, and the Microbiome. Frontiers in Immunology 13 September 2019. Doi:10.3389/fimmu.2019.02184
  7. Lardo, S. Transformasi Penyakit Infeksi Dalam Perspektif Geomedisin Untuk Preventif dan Prediktif.  https://www.upnveri.com/media/news-20e0deae-6df7-427d-9b03-5ccf4dacd289.pdf.

Download PDF Transformasi Ekosistem Kesehatan Berbasis Comprehensive Power

Bagikan