Ilmu Penyakit Dalam Sosial

Paradigma Futuristik

oleh:

Soroy Lardo

          Ilmu Penyakit Dalam adalah ilmu kedokteran yang sudah beranjak usia. Jika mengambil paradigma saat ini menuju kematangan usia lanjut. Sudah tentu perjalanan ilmunya menuai penempaan kontinu bergerak dinamis dari satu stasiun keilmuan menuju keilmuan berikutnya.

         Ilmu Penyakit Dalam memuat dimensi ‘bak’ gelas yang tidak cukup lagi menampung gerakkan air, mengingat derasnya perkembangan sains dan teknologi yang menyertai aspek patofisiologi, diagnostik dan terapeutik. Ketiga aspek ini mengalir dengan gelombang tenang, kadang seperti air bah. Sungguh dimensi ilmu ini sangatlah luas,

        Ilmu Penyakit Dalam saat ini berada dipuncak kompleksitas penyakit, termasuk saat ini di era Covid. Membuka tabir-tabir baru berbagai divisi keilmuan untuk mencari jalan sendiri mengembangkan kekuatan baru untuk berperan di tengah situasi pandemi.

       Ilmu Penyakit Dalam adalah peluru-peluru baru dengan amunisi pemahaman keilmuan yang tidak hanya melihat gejala klinis secara kasat mata, namun berkelindannya efek infeksi dan metabolik pada tingkat sel bertumpu terhadap adaptasi host untuk menghadapi sebagai pasukan perang yang siap sedia setiap saat.

          Ilmu Penyakit Dalam menapak bukit demi bukit, menguak kelandaian dan keterjalan nafas dan inovasi keilmuan yang akan dipeluk, disapih, ditumbuhkan, dikembangkan dan didewasakan.

            Ilmu Penyakit Dalam adalah pernik pernik kecil namun memberikan suatu nilai Rahmatan lil Alamin, jika dituangkan dalam azas amal jariah.

       Ilmu Penyakit Dalam Sosial adalah perspektif untuk itu. Paradigma futuristik keilmuan yang akan merengkuh dimensi sosial, ekonomi dan politik untuk kebaikan dan kesehatan bangsa.

Jakarta 22 September

Soroy Lardo

Silahkan Buka PDF Ilmu Penyakit Dalam Sosial

Bagikan