Kemerdekaan adalah historis kebangsaan yang menjejak bumi Indonesia, menyeruak ‘bak’ ranting-ranting pohon menyimpul dan mengkolateral sebagai rangkaian ranting bersumbu kuat mendekap batang, untuk kokoh dengan akar yang menembus tanah mendorong gerak sekumpulan daun puncak pohon berkibar menyapa langit biru.

Kemerdekaan adalah historis perjuangan pantang menyerah, gerilya demi gerilya bermigrasi dari tanah demi tanah untuk menyuburkan nafas satu nilai, yaitu harga diri kebangsaan. Harga diri kebangsaan tersebut mensirkulasi darah perjuangan yang ditopang oleh kekuatan nafas Ilahi jejak demi jejak menembus sekatnya hutan, mendekap karakter nasionalisme Jenderal Sudirman diatas topangan kursi gerilyanya, menggelorakan kemerdekaan bangsa ini harus direbut dengan nasionalisme dan kemandirian.

Kemerdekaan adalah historis pembangunan yang bergerak dinamis, bergalur kepada fenomena dan nuansa bahwa rakyat dan bangsa ini memiliki bhinneka tunggal ika sebagai jalinan erat nasionalisme. Penggerak nasionalisme yang erat adalah kesadaran menopang tandan-tandan keberagaman sebagai pohon kesejahteraan bangsa yang kokoh.

Kemerdekaan adalah historis ketahanan bangsa, mengurai kaki-kaki relawan pejuang pembangun bangsa di sudut-sudut terpencil pulau mengembangkan teritorialnya untuk membuka sekat pemberdayaan menjadi lobang terbuka, diisi dengan berdayanya masyarakat untuk tampil “kami bangga sebagai abdi NKRI”

Kemerdekaan itu nilai nilai Persatuan Indonesia ‘bak’ rantai rantai pedati berputar bersumbu kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Gerak laju tersebut menopang melewati jalan-jalan bergerenjul dengan nafas dan energi pembangunan semesta untuk mencapai keadilan sosial. Energi pembangunan menginvestasi sebagai NKRI yang ditopang oleh Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Kemerdekaan  itu…ya spirit daya tahan bangsa

Selamat HUT Kemerdekaan, 17 Agustus 2019

Bagikan