Oleh:

Brigjen TNI Purn Dr.dr.Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, CIQnR, CIQaR

Peneliti Pusat Kajian Perencanaan dan Pengembangan Program Strategis (P2KP3S)

PB IDI

 

Pendahuluan

Kemerdekaan adalah pelita kehidupan bangsa yang diwarnai oleh Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika, dua terminologi nafas kebangsaan yang perlu di dekap erat insan Indonesia, terkhusus IDI, menguatkan pengabdian bakti untuk rakyat. Kemerdekaan mensemai daun-daun historis kebangsaan untuk menjejak di bumi Nusantara, menyeruak ‘bak’ ranting-ranting pohon menyimpul dan mengkolateral sebagai rangkaian ranting bersumbu kuat mendekap batang, untuk kokoh dengan akar yang menembus tanah mendorong gerak sekumpulan daun puncak pohon berkibar menyapa langit biru.

Kemerdekaan adalah historis perjuangan pantang menyerah, gerilya demi gerilya bermigrasi dari tanah demi tanah untuk menyuburkan nafas satu nilai, yaitu harga diri kebangsaan. Harga diri kebangsaan tersebut mensirkulasi darah perjuangan yang ditopang oleh kekuatan nafas Ilahi jejak demi jejak menembus sekatnya hutan, mendekap karakter nasionalisme Jenderal Sudirman diatas topangan kursi gerilyanya, menggelorakan kemerdekaan bangsa ini harus direbut dengan nasionalisme dan kemandirian.

Kemerdekaan adalah historis pembangunan yang bergerak dinamis, bergalur kepada fenomena dan nuansa bahwa rakyat dan bangsa ini memiliki Bhinneka Tunggal Ika sebagai jalinan erat nasionalisme. Penggerak nasionalisme yang erat adalah kesadaran menopang tandan-tandan keberagaman sebagai pohon kesejahteraan bangsa yang kokoh.

Kemerdekaan adalah historis ketahanan bangsa, mengurai kaki-kaki relawan pejuang pembangun bangsa di sudut-sudut terpencil pulau mengembangkan teritorialnya untuk membuka sekat pemberdayaan menjadi lobang terbuka, diisi dengan berdayanya masyarakat untuk tampil “kami bangga sebagai abdi NKRI”

Kemerdekaan itu nilai nilai Persatuan Indonesia ‘bak’ rantai rantai pedati berputar bersumbu kepada Ketuhanan Yang Maha Esa. Gerak laju tersebut menopang melewati jalan-jalan bergerenjul dengan nafas dan energi pembangunan semesta untuk mencapai keadilan sosial. Energi pembangunan menginvestasi sebagai NKRI yang ditopang oleh Kemanusiaan yang Adil dan Beradab dan Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan.

Kemerdekaan itu adalah daya juang bangsa sebagai nilai spirit dan konsistensi menuju suatu cita energi kebangsaan, menghadapi setiap tantangan dan ancaman. Tantangan dan ancaman kesehatan global dan nasional menyeruak sebagai aliran air yang perlu dijernihkan dengan mengkreasi peradaban baru yaitu Indonesia Satu Sehat.

Kemerdekaan adalah jabat erat kebersamaan yang terajut dengan kaki-kaki yang bergerak kepada satu tujuan tercapainya kesejahteraan rakyat dengan Satu IDI Reborn sebagai rajutan tali temalinya.

Nasionalisme Dokter Indonesia

Dokter dan Nasionalisme adalah dua kata yang sudah biasa di dengar, walaupun faktual dilapangan secara historis profesi dokter senantiasa terkait dengan masyarakat, dengan perubahan teknologi kedokteran sudah sedemikian pesat, filosofis pendidikannya berorientasi pengabdian kepada masyarakat.

Mengapa hal ini perlu diungkap? Ada tiga sebab. Pertama, Pencanangan Satu Indonesia Sehat Kemenkes mendorong perspektif baru akan pentingnya kemandirian kesehatan menghadapi problematika kesehatan saat ini dan yang akan datang. yang. Kedua, Kita akan menjalani suatu transisi demografi dan epidemiologi yang sedemikian cepat dalam perjalanan menuju Indonesia Emas 2045. Indonesia akan menghadapi revolusi demografi kedua ditandai oleh perubahan mobilitas penduduk bercirikan immobilitas sukarela dan mobilitas virtual yang berdampak adanya de-mega urbanisasi, fertilitas dibawah replacement level, mortalitas – gaya hidup sehat; dan keluarga – super extended digital family dan redefinisi usia lanjut. Ketiga, Keberadaan peran dokter sebagai agen perubahan akan semakin penting, terutama untuk mendukung enam pilar transformasi kesehatan.

Peran dokter sebagai agen perubahan melintas sebagai dinamika rel kereta yang bergerak cepat, mengingat problematika kesehatan di masyarakat semakin kompleks dengan tatanan multisektoral yang memerlukan jembatan sinergi untuk menajamkan nilai solutif dan nilai sintesis berbasiskan kolaborasi. Kolaborasi adalah terminologi yang menyeruak saat ini dan perlu di rangkul, mengingat intensnya pola-pola egosentris keilmuan yang berdampak kepada rasa kepiawaian untuk menjadi problem solver ‘semu’ seolah suatu persoalan akan selesai dengan teknologi yang dimiliki oleh satu kompetensi. Kita harus menguakkan dimensi ‘laduni’ untuk menjembatani suatu kondisi dilematis lapangan dengan kerendahan hati kolaborasi. Dokter agen perubahan adalah spirit kejuangan yang selalu menjejakkan pengabdiannya ‘bak’ tumbuh kembang berbasiskan karakter, cara berpikir dan nilai profetik kerendahan hati dengan mengedepankan integritas keilmuan, kejujuran dan keterbukaan. Terminologi sebagai agen perubahan hendaknya disiapkan sebagai IDI Reborn sebagai spirit dan upaya bersama mengubah pola perilaku yang terencana dan terukur (planned change atau unplanned change) sebagai kebijakan dan kesadaran perubahan yang direncanakan dan merupakan sebuah reaksi langsung persepsi seseorang tentang adanya suatu celah kinerja (a performance gap), maksudnya suatu diskrepansi antara keadaan yang diinginkan dan keadaan nyata, ada sejumlah target keorganisasian IDI Reborn yang dapat diubah dan metode-metode untuk menghadapinya secara logis dan rasional sesuai kemampuan dan kekuatan dari internal IDI Reborn dalam pemberdayaan struktur organisasi, kultur, strategi dan tugas teknologi untuk mencapai target dan tujuan.

Nilai Nasionalisme Dokter menghadapi tatanan dan perspektif baru dalam dua tahun pandemi Covid yang menggerus multisektoral kehidupan, krisis ini menguji identitas dan soliditas kebangsaan. Pandemi Covid-19 secara signifikan menstimulasi sejauh mana identitas nasional daya tahan bangsa berkemampuan mengelola krisis dengan kekuatan jatidiri (ego strength). Egostrength adalah kekuatan kalbu mempertahankan dan memberdayakan kepercayan dan kebanggaan diri berada diatas kesadaran akan tujuan, mengendalikan diri, mengekspresikan diri secara bebas, tetap fokus di bawah tekanan, bisa mempersepsi realitas secara akurat, dan mampu mengambil keputusan secara tepat. Nilai kejuangan ini dapat diperkuat dengan adanya konteks kedirian kolektif yang terbangun dari krisis berkelanjutan dengan memelihara spritualitas komunitas moral. Menurut Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merilis ada 751 total kematian dokter selama pandemi Covid-19. Data kematian dokter ini dari Maret 2020 hingga 13 Maret 2022 dengan rincian pertahun untuk tahun 2020 ada 252 orang, tahun 2021 ada 495 orang dan tahun 2022 ada 4 orang. Menyimak data diatas menunjukkan pengabdian dokter di masa Covid menunjukkan nilai tanpa pamrih yang luar biasa, ditengah berbagai narasi publik adanya konvergensi perbedaan menyikapi kondisi krisis pandemi yang terjadi,  tegar meletakkan asas profesionalitas dengan tetap isitqomah mengikuti kebijakan IDI untuk menjaga ranah mental karakter dokter, ranah institusional dan ranah material, ranah moral community sebagai basis kebersamaan tekad (shared intentionall) dan solidaritas sosial (social embeddeness) sebagai nilai sosial sakral gotong royong yang dikumandangkan oleh Presiden Soekarno, semangat “pembanting tulang bersama pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu-binantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua.

Nasionalisme dan Kultur Adaptasi Perubahan

Perjalanan pandemi Covid selama dua tahun di Indonesia memberikan dampak terhadap perubahan dan perspektif ekosistem kebangsaan yaitu nasionalisme dan kultur adaptasi perubahan. Terminologi nasionalisme seakan menghembuskan nafas-nafas spirit kebersamaan bela negara yang menyeruak diantara ranting-ranting pohon seakan berkata “Mari kita kokohkan akar pohon kebangsaan yang sudah kita tanam selama ini” Nasionalisme yang bergerak dinamis untuk merubah perilaku dan tradisi selama ini dalam keguyuban untuk membentuk pola keguyubuan baru. Penyebaran virus secara komunitas merubah perilaku interaksi antar individu di masyarakat, seakan memutarbalikkan nilai dan norma budaya yang selama ini dianut dengan memaksakan ketidaktahuan masyarakat untuk peduli dengan protokol kesehatan sebagai adaptasi perubahan dengan informasi tentang berbagai risiko dan dampak penularan virus.

Kultur adaptasi perubahan jika diamati menandai penilaian mendasar perubahan budaya revolusioner langkah cepat pemerintah memberlakukan regulasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dalam wujud himbauan, rekomendasi, bahkan instruksi dan peraturan dengan dasar hukum dan sangsi dengan mengerahkan berbagai aparat pemerintah dan masyarakat. Berdasarkan pendekatan antropologi proses ini secara gradual merupakan strategi budaya insan-insan Indonesia, yaitu strategi kognisi dengan penciptaan pranata sosial budaya untuk mendukung skema perubahan perilaku terhadap adaptasi baru.

Kendala utama untuk menggapai keteraturan sosial baru adalah ketiadaan wujud dari virus Corona yang dapat dilihat secara empiris oleh setiap individu. Merujuk kondisional tersebut, pengkombinasian berbagai unsur pengetahuan dengan memproses akurasi informasi secara berkelanjutan akan berdampak dalam interaksi individu di masyarakat. Kekuatan informasi tersebut berdasarkan adanya bangunan struktur kognitif yang memiliki working memory berkemampuan mengkalbukan masyarakat memiliki struktur interpersonal dalam wujud mental, emosi, motivasi, keyakinan dan perspektif menjalankan protokol kesehatan. Menurut Borofsky (1994) dan Winarto dan Choesin (2001), adaptasi perubahan yang diperjuangkan secara berkelanjutan memiliki daya sentripetal terkait cara budaya untuk bertahan dan diproduksi selama kehidupan individu dan antar generasi dan daya sentrifugal terkait dengan kecenderungan timbulnya variasi antar individu dan generasi mendatang antar waktu yang memungkinkan terjadi perubahan. Jika strategi ini terbentuk setelah menjalan fase endemik, langkah berikutnya adalah proses merawat (nurturing) adaptasi baru ekosistem kesehatan bangsa.

Ekosistem dan Kedaulatan Kesehatan Bangsa

Ekosistem kesehatan kebangsaan merupakan bagian dari pemahaman multiperspektif nilai kedaulatan bangsa. Nilai filosofi kebangsaan mencakup perencanaan, penilaian, pelaksanaan dan pemantauan menjiwai nilai Pancasila dan UUD 1945 sebagai titik berpikir dan titik implementasi menjalin berbagai potensi pemberdayaan kesehatan di masyarakat, menyatu dalam satu visi dan misi mempertahankan kemerdekaan dan mengisi dengan spirit nasionalisme dan inovasi memajukan bangsa. Salah satu upaya untuk memelihara potensi kedaulatan bangsa adalah membuka konsep berpikir dan bertindak berbasiskan evidence nilai kebangsaan dari perspektif dogmatis menuju perspektif transformasi. Transformasi kebangsaan merupakan kendaraan yang bergerak dinamis dari masa ke masa perjalanan bangsa ini, meskipun episodik kepemimpinan pemerintahan berubah. Transformasi nilai kebangsaan adalah konsensus dasar bangsa untuk menjamin kelangsungan kehidupan nasional sebagai reartikulasi nilai terhadap berbagai varian kehidupan, situasi dan kondisi aktual yang dihadapi. Reartikulasi ini sudah berjalan dengan metode nasionalisme untuk menjadi bangsa yang satu ditengah kebhineka-ikaan. Proses-proses yang menjejak kepada Pancasila dan UUD 1945 menjadi rujukan mengatasi sumber konflik dan kekerasan di lingkungan nasional, regional dan global dan perubahan yang terjadi. Transformasi kebangsaan yang bersumber kepada empat konsensus bangsa merupakan jaring integrasi dan reartikulasi nasionalisme.

IDI Reborn dalam tataran kedaulatan kesehatan bangsa adalah menguatkan artikulasi nasionalisme sebagai agent of change, agent of treatment, agent of development dan agent of health defense, mewujud sebagai komitmen yang kuat terhadap enam pilar transformasi kesehatan sebagai nilai-nilai kedaulatan bangsa, dalam pengelolaannya menjejak sebagai jati diri organisasi berwawasan kebangsaan dan salah satu kekuatan solutif membantu memecahkan masalah terhadap problematik dan kompleksitas kesehatan di lingkungan strategis global, regional dan nasional. Implementasi yang terbangun adalah progres yang terukur melalui bakti dokter di berbagai daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

Salah satu potensi yang dapat diberdayakan adalah keterlibatan IDI (Reborn) dalam kepemimpinan kesehatan bangsa. Perubahan kesehatan global dalam satu dekade ke depan, negara kita akan menjadi kekuatan penting di dunia dengan area kepulauan terbesar di dunia. Semangat nasionalisme ini merangkai sebagai spirit merah putih, seperti tim ekspedisi Kopassus menaklukkan puncak dunia di Everest, mengalir sebagai aliran realistik unsur kekuatan nasional. Ekspedisi merah putih Everest merupakan pengejawantaan Nusantara United dengan spiritnya menjadi, mengedepankan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan kekuatan positive thinking. Power positive thinking adalah kemampuan jembatan jiwa kejuangan kekalahan dan kegagalan sebagai kemenangan tertunda, petarung yang jatuh, kemudian cepat dan tepat berdiri bertumpu dengan lima aspek yaitu ;1) Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi;2) Mengasah kecerdasan dengan disiplin dan kemauan kuat;3) Berpikir positif dan semangat pantang menyerah ;4) Membangun kebersamaan;5) Kesetiaan.

Nilai Kejuangan Peradaban Indonesia Satu Sehat

Peradaban Indonesia Satu Sehat menguak tetesan-tetesan baru yang membucahkan spirit Indonesia maju menuju peradaban dengan nilai kejuangan nafas kemerdekaan. Konsep nafas kemerdekaan leader of country adalah strategi pemberdayaan dokter Indonesia merujuk kepada kultur pembelajaran kepemimpinan berjenjang yang ditempa dalam menjalani kompetensi pendidikan, kematangan berorganisasi (IDI Cabang-Wilayah-Pusat), mutasi fungsional organisasi, tantangan tugas (kerjasama stake holder) dan kemampuan mengatasi selective pressure. Penempaan lapangan tersebut merekatkan berbagai sirkulasi enzim dan proses biokimia inti tubuh kepemimpinan yaitu profesionalitas dan kapasitas kompetensi dalam mengelola organisasi yang diembannya, berkemampuan menjembatani harapan organisasi, personalia dan kemampuan manajemen dalam menghadapi kondisi das sein dan das sollen, upaya mengoptimalkan teknologi dan mengevaluasi efektivitas sistem organisasi yang diterapkan memiliki kait mengkait dari aspek strategi hulu dan aspek strategi hilir.

Konsep nafas kemerdekaan Brain of Power adalah suatu proses olah pikir berbasiskan nilai-nilai keluhuran ilmu dalam menjelajahi gelombang kehidupan, bertumpu kepada keseimbangan tiga dimensi ontologis – epistemiologis dan ontologis sebagai proses penempaaan karakter kalbu leadership berspirit agen perubahan.

Karakter kalbu adalah kapasitas karakter dan perilaku yang melekat di setiap dokter Indonesia menjadi motor lingkungan (model behavioural) di organisasinya, mendukung kondusifitas interaksi setap potensi individu dan manajemen organisasi untuk merumuskan dan mengembangkannya dengan titik temu perubahan paradigma. Paradigma IDI Reborn sebagai agent of change dan agent of development mengejewantahan tiga dimensi karakter kalbu leadership terpolanya jiwa-jiwa kepemimpinan yang berpikir secara sistem dan melihat fenomena sosial secara komprehensif. Brain of Power adalah kejuangan akal dan kalbu menghadapi dinamika sosial yang saat ini berkembang terkait keprofesian yang perlu dihadapi dengan kebersihan dan kerendahan hati untuk mengurai kalbu dan karakter kepemimpinan berjiwa eliminasi, yaitu bergeraknya nilai intelijen kepemimpinan (intelijen medis) bahwa infeksi lokal berpotensi untuk menjadi infeksi sistemik berdampak akhir adanya gagal organ (Multi Organ Dysfunction Syndrome). Terjadinya MODS menunjukkan tahap akhir suatu perjalanan penyakit. Brain of Power memberikan kata kunci, bahwa IDI sebagai satu-satunya organisasi profesi, baktinya untuk kesehatan rakyat semata untuk mutu layanan kesehatan yang terjamin dan melindungi masyarakat. Dua model yang dapat yaitu model early warning sign dan model behavioural. Model early warning sign adalah model prediksi awal yang berkemampuan menghambat infeksi lokal tidak berpotensi sistemik dengan membuat parameter skoring berkeluaran uji diagnostik. Model behavioural adalah model dinamik yang melibatkan partisipasi sosial bakti kesehatan untuk rakyat merupakan nilai-nilai kinerja berparadigma kekuatan sosial yang merajut berbagai potensi elemen kemasyarakatan dalam satu rajutan yang kuat, mengeluarkan tali-tali potensi baru yang merambat diantara masyarakat berkeluaran odd ratio sebagai bukti terjaminnya keselamatan masyarakat di bidang kesehatan dengan satu standar profesi.

Model Power of Positive Thinking adalah memelihara kredibilitas organisasi menjadi kepercayaan masyarakat yang berkelanjutan, untuk menjaga hal tersebut perlu komitmen organisasi yang kuat. Menurut The Great Workplace (2011) kredibilitas adalah karakter yang mewadahi multidimensi dan otentifikasi dari kepercayaan, keahlian, kelayakan dan integritas yang melingkupi ;1) Keterbukaan informasi yang tersosialisasi dua arah;2) Karakteristik dan integritas keahlian (profesi) sebagai model organisasi dan kepemimpinan di ruang terbuka masyarakat sebagai tampilan yang rendah hati dan bersahabat;3) Memiliki integritas dari segi keilmuan dan keterampilan kepemimpinan lapangan, kesesuaian diantara kata dan perbuatan berkerangka etika kedokteran.

Menteri Kesehatan Ir. Budi Gunadi Sadikin pada tanggal 26 Juli meluncurkan platform dan integritas data layanan kesehatan nasional “Satu Sehat” sebagai platform transformasi digital yang melingkupi konektivitas data, analisis untuk mendukung integrasi antar aplikasi dan fasiliitas pelayanan kesehatan. Platform Satu Sehat membuka spirit transparasi dan standarisasi data kesehatan yang terintegrasi.

Platform Indonesia Satu Sehat merupakan pintu terbuka nilai kejuangan IDI sebagai satu-satunya organisasi profesi untuk memberdayakan seluruh potensi anggotanya berpartisipasi mendukung program tersebut, sebagai agent of health defense. Platform Indonesia satu sehat merupakan konstruksi digitalisasi dan networking kesehatan pertahanan sebagai sistem informasi dan komunikasi dinamis menjembatani problematika kesehatan dari pengaruh eksternal, istilah keren di TNI adalah ATHG (Ancaman – Tantangan – Hambatan – Gangguan). Teknologi informasi sebagai alat ukur transformasi kesehatan dengan spirit kesehatan pertahanan dapat diwujudkan di kantong-kantong masyarakat bagian dari kulturisasi sistem kesehatan nasional dengan tujuan memelihara kualitas hidup sehat masyarakat yang berkelanjutan.

Terdapat dua metode pendekatan keterlibatan IDI untuk bersinergi dalam platform Indonesia Satu Sehat yaitu metode Equipping dan metode Exposure. Metode Equipping adalah suatu mekanisme “mempersenjatai” anggota dengan keilmuan, keterampilan dan inovasi kreatif untuk mendukung visi dan misi organisasi. Equipping adalah proses memperkuat ‘bak’ barak militer yang ditugaskan ke medan perang, melalui pendidikan dan pelatihan, sehingga kualitas anggota yang akan diterjunkan memiliki kesiapan untuk menghadapi varian cuaca – medan – musuh (cumemu). Keterampilan menghadapi dan lingkungan yang terkait cumemu terhadap akselerasi transformasi kesehatan, menjadi keandalan penting setiap anggota organisasi mengkonsolidasikan potensi yang dimiliki. Metode Exposure adalah suatu mekanisme membangun kondusivitas lingkungan, sistem dan kebijakan sebagai suatu kompetisi yang sehat dengan memperhatikan nilai kompetensi dan peer group memperkuat implementasi transformasi kesehatan.

Kesimpulan

IDI Reborn dan Nafas Kemerdekaan Indonesia daya juang bangsa sebagai nilai spirit dan konsistensi mengkreasi Platform Indonesia Satu Sehat. Nasionalisme, Kemandirian Dokter dan Kultur adaptasi perubahan dengan spirit leader of power dan brain of power merupakan kata kunci mempertahankan kredibilitas dokter menguatkan peran sebagai agent of health defense mendukung Peradaban Indonesia Satu Sehat.

Daftar Pustaka

Lardo, S. Dibutuhkan Dokter Berwajah LSM. Media Indonesia 12 Desember 1991

Ananta, A. Gagasan Konseptual Prospek Mega-Demografi Menuju Indonesia Emas 2045 (The Outlook of Mega-Demography Toward Indonesia Golden Era 2045. Jurnal Kependudukan Indonesia | Vol.15 No.2 Desember 2020 | 119-132

Sianturi, OP. Soliditas IDI, Dengan Menegakkan Kode Etik Untuk Mewujudkan Pertahanan Negara yang Tangguh, Ditujukan Untuk Melengkapi Konsep Strategis IDI Reborn. Penerbit IDI, 2022.h.91-94

Latif, Y. Pelajaran dari Wabah Corona Dalam (Gardiner MO, Abdullah MA.Eds) Ragam Perspektif Dampak Covid-19 Sumbangan Ilmuwan AIPI untuk Bangsa Indonesia. Yayasan Pustaka Obor, 2021.h. 465-75

Tim Mitigasi IDI: 751 Dokter Meninggal Akibat Covid-19. Investor.id. 14 Maret 2022

Winarto, YT. Strategi Budaya Adaptasi Pada Wabah Pandemi: Suatu Keniscayaan yang Terlupakan. Dalam (Gardiner MO, Abdullah MA.Eds) Ragam Perspektif Dampak Covid-19 Sumbangan Ilmuwan AIPI untuk Bangsa Indonesia. Yayasan Pustaka Obor, 2021.h. 365-86

I Putu Sastra Wingarta. UGM. Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan. Dialog dan Pemantapan Kebangsaan. 28 Maret 2013

Kisnu Haryo Kartiko, S.H., M.A. Kelola Bangsa dengan Wawasan Kebangsaan. Dialog dan Pemantapan Kebangsaan. 28 Maret 2013

Subianto, P. Orasi Ilmiah Menteri Pertahanan Wisuda Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 Universitas Pancasila. 11 Mei 2022

Sedarmayanti. Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Untuk Meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. PT Refika Aditama.2017

Lardo,S. Strategi Pembangunan Kesehatan dan Ketahanan Nasional Dalam Perspektif Daya Juang Bangsa. Jurnal Universitas Pertahanan Volume 10.2020. https://jurnal.idu.ac.id/index.php/JPBH/article/view/824/JPBHV10N1A4

Amboro, R.T. Neuroleadership in Action. PT Tosca Jaya Indonesia, 2018. h.65-84

Lardo, S. https://soroylardo.com/2019/11/22/system-thinker-dan-networking-thinker-dengan-bhls-seri-national-building/

Iskandar,D.H. Pemimpin Bermakna Pengaruh Karakteristik Pemimpin Terhadap Kinerja dan Kepuasan Kerja. PT Elex Media Komputindo, 2019. h.50-95

Kementerian Kesehatan Launching Platform SATU SEHAT. 26 Juli 2022. https://yankes.kemkes.go.id/read/649/kementerian-kesehatan-launching-platform-satusehat

Lardo, S. Budiman, W. Kesehatan Pertahanan Dalam Integrasi Sistem Ketahanan Nasional dan Daya Juang Bangsa. PT Adfale Prima, 2021.h.61-74

Lardo,S.https://soroylardo.com/2019/12/15/hall-mark-dan-cornerstone-kunci-pengarustamaan-bangsa-seri-national-building/

Download PDF IDI Reborn dan Nafas Kemerdekaan Indonesia (2022): Menuju Peradaban Indonesia Satu Sehat

Bagikan

Leave A Comment

Recommended Posts

The Relationship Between COVID-19 History and Arterial Vascular Elasticity Measured Using Accelerated Photoplethysmograph Analyzer in Medical Students

Soroy Lardo

Tasya Zuhriya Putri, Nurfitri Bustamam*, Tri Faranita, Agneta Irmarahayu Faculty of Medicine, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta, Indonesia. *Corresponding Author: Nurfitri Bustamam, MD. Faculty of Medicine, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta – Fatmawati General Hospital. Jl. RS Fatmawati, Pondok Labu, Jakarta 12450, […]

Bagikan
Translate »