Tantangan Dokter Indonesia Masa Depan

Strategi unggul Dokter Indonesia adalah bergerak dinamisnya mengembangkan kompetensi keilmuan yang berdimensi mencerahkan dan memberikan value terhadap perubahan di masyarakat. Istilah kerennya agent of change. Agent of change ‘bak’ aliran air yang mengalir tanpa jeda, karena bertabur kebersihan hati menetes bumi, memupuk menjadi subur dan berdaya guna, sebagai sumber daya yang menghasilkan energi terbarukan untuk bangsa.

Dokter untuk bangsa, istilah dokter spirit bela negara yang bergaung menaik langit dan menapak bumi, menguatkan kebhinekaan dalam ragam ide dan inovasi keilmuan bertransformasi alih teknologi untuk mengangkat harkat dan penghidupan masyarakat, memiliki nafas untuk perubahan bangsa yang lebih baik.

Dokter spirit bela negara mengokohkan intelektual bangsa sebagai bangunan yang utuh dengan menguatkan tiang-tiang pondasinya, memerlukan pendekatan yang mengapresiasi peradaban dan peran multiparadigmatik. Kedua aspek tersebut menjadi kalbu akal dan kalbu kinerja yang berdimensi berkelanjutan (amal jariah), bertautnya kebijakan dan partisipasi masyarakat sebagai jabat tangan bersama.

Dokter spirit bela negara berkemampuan memperjuangkan inovasi dan critical thinking wahana keterbukaan keilmuan, tulang punggung (backbone) pelayanan kesehatan (problem solver) terhadap kompleksitas penyakit berbasiskan diagnostik dan terapeutik yang tepat sebagai karya cipta kebangsaan.

Karya cipta kebangsaan adalah riset berkelanjutan menumbuh dengan leadership dan kolaborasi kerendahatian dalam tatanan lingkup bangunan Evidence Base Medicine (EBM) dengan kompetensi terhadap cipta yang bebas dari konflik kepentingan. Karya cipta riset inovasi dan kreativitas menembus sekat-sekat perbedaan, menjadi kesatuan utuh untuk perubahan. Perubahan itu energi kinetik dan potensial mewujud kerangka kerja keras sebagai petunjukNya berbasiskan kontemplasi. Suatu proses dan hasil riset terukur (Randomized Clinical Trial) berdampak terhadap mutu dan perlindungan keselamatan pasien saat diaplikasikan dalam pelayanan kesehatan.

Kerangka riset yang berjalan dijaga oleh etika kedokteran sebagai etika terapan yang sudah diakui dunia. Etika kedokteran diberikan sejak dini saat menjalani pendidikan kedokteran dan agar setiap dokter mengabdikan ilmunya memiliki kemampuan dalam  keputusan medis terkait dengan diagnosis dan tindakan berbasis etis dengan menjalankan Good Clinical Practise (GCP), sebagai langkah untuk mencapai hasil riset yang solutif, sintesis dan bermartabat.

Intelektualitas dan kohesivitas kesehatan bangsa merupakan jendela peradaban yang menggerakkan potensi, budaya dan pola energi terkait nilai-nilai ketahanan nasional yang secara filosofis dan epistemiologis mengokohkan kerangka metodologi keilmuan untuk cita dan masa depan kesehatan bangsa. Salah satunya, menjembatani kesenjangan kebutuhan realitas kesehatan di masyarakat dan idealitas birokrasi dalam pemberdayaan partisipasi dokter Indonesia sebagai agent of change, agent of development, agent of treatment dan agent of health defense.

Agent of change adalah karakter Dokter Indonesia yang memiliki semangat pembaruan mengintensifikasi perannya menggerakkan masyarakat secara dinamis potensi grass root sebagai alat berdaya untuk perubahan kualitas kesehatan yang lebih baik.

Agent of development adalah karakter Dokter Indonesia yang memancarkan energi keikhlasan untuk berpikir dan bergerak tanpa lelah, mewujudkan kompetensi keilmuan yang memiliki value (nilai lebih) dengan nilai kejuangan yang bertumpu kepada spirit to do more, sehingga bertransformasi sebagai titik balik (turning point) perilaku membangun kesehatan untuk berdayanya suatu cultural community oriented (CCO). Transformasi ini mendobrak kebekuan egosektoralisme (silos), mendorong kerjasama, kesalingterkaitan (interconnectedness) dan mengunci setiap kendala dengan indikator terukur.

Agent of treatment adalah karakter Dokter Indonesia yang mengedepankan manajemen adaptif berbasiskan nilai-nilai uji bukti, sebagai aset SDM berharga mengembangkan potensi terbaiknya untuk memajukan kesehatan bangsa. Potensi SDM ini mengemuka sebagai sumber daya yang mumpuni seiring teknologi di bidang pelayanan kesehatan. Fungsi dan peran ini merupakan tantangan dan wahana masa depan dokter Indonesia, mengingat beragamnya stratifikasi, multidisiplin dan pola pikir multi area, memerlukan suatu kesinambungan, kemitraan dan networking pendidikan dan pelatihan berkelanjutan.

Agent of health defense adalah karakter Dokter Indonesia memiliki kompetensi berbasis kesehatan pertahanan sebagai kebijakan dan pola diversifikasi multifungsi kesehatan di bidang pertahanan sebagai Human Defense Capital. Kapasitas ini memahami kompleksitas kesehatan dalam konteks peta geomedik yang ditautkan dalam dua tataran penting yaitu : Global Health Security (Rapid-Detect- Prevent – Respond) dan kemampuan ekosistem kesehatan komunitas dan rumah sakit dalam bentuk micro – environmental clinical diseases. Karakter health defense adalah suatu manajemen prediksi dan protektif kolaboratif, bahwa kesehatan pertahanan memerlukan suatu disain dengan pendekatan multidisiplin yang melibatkan ilmuwan, professional, ahli etika dan kerjasama kelembagaan.

Karakter Health Defense adalah karakter dokter Indonesia memiliki kalbu kesadaran sebagai inti kesehatan dan ketahanan nasional, menjadi gerbang transformasi pertempuran dalam kerangka Public Emergency Health Response sebagai Transboundary Diseases, dengan menguatkan potensi leadership dan best practise sebagai kekuatan mandiri (selfreliant). Formulasi yang terbentuk adalah kualitas dokter yang bertumpu kepada pendekatan holistik, partisipatori, ekuitas, efisien dan daya kejuangan yang tinggi. Kerjasama yang terbentuk menganut kemampuan untuk pro aktif, berperspektif ke depan (forward and outward looking), berbasis bukti (evidence base) dan akuntabilitas terhadap nilai-nilai demokrasi.

Intelektualitas Dokter Indonesia adalah karakter yang terpartri dalam bentuk kejujuran profesi dan moral community yaitu expertise, responsibility, kesejawatan dan etik. Moral community merupakan tanggung jawab kemampuan leadership yang senantiasa melihat dengan perspektif regenerasi mewujudkan suatu sistem kaderisasi lahirnya pemimpin pemimpin baru dan membuka ruang seluasnya potensi-potensi dibawahnya yang mungkin berbeda inovasi dan pemikiran (out the box) sebagai arus baru pengembangan organisasi.

Kohesivitas Dokter Indonesia adalah kesadaran untuk menjabat erat elemen-elemen spirit kebangsaan yang saat ini terserak. Kita memerlukan nafas kalbu close mind menjadi open mind melalui kesadaran diri profesi, menyatukan karakter psikologis sebagai kekuatan nurani yang mewujudkan identitas dan sistem organisasi menuju jati diri dan ego kebersamaan dengan kekuatan baja. Karakter open mind tersebut diantaranya etika profesi kesehajaan yang didasarkan sikap lemah lembut, empati, kejujuran, membela kebenaran, menjaga kesatuan organisasi profesi sebagai ketetapan nasionalisme dan mengembangkan kesetaraan kesejawatan.

Menuju IDI New Born (Satu IDI), kita perlu membuka tabir comfort zone menjadi climber zone dalam transformasi pendidikan dan pelayanan kesehatan dengan memurnikan karakter pemberdayaan dokter Indonesia sebagai Dokter Untuk Bangsa. Dokter Untuk Bangsa adalah dimensi spesifik keadilan sosial yaitu ketanggapan sosial, mengembangkan dimensi perbedaan sebagai rahmat kebangsaan dan menciptakan suatu iklim mental psikologis yang dapat melindungi pasien menjalani pelayanan kesehatan berdasarkan asas mutu dan keselamatan pasien. Kita perlu mengurai jaring resistensi dalam kerangka sensitivitas sosial kesejawatan berbasiskan tanggung jawab dan kesadaran peran kemitraan dengan masyarakat dan pemerintah. Kesadaran ini bertumpu kepada fungsionalisasi katalis membantu masyarakat menuju kemandirian kesehatan dan ketahanan nasional yang berdaya total menghadapi ketidakberdayaan menghadapi suatu struktur sosial dan sistem ekonomi dan mengadaptasi kesenjangan strategi modernisasi.

Strategi Dokter Unggul Indonesia adalah merubah paradigma yang memiliki kemampuan daya pikir, daya juang dan daya kritis terhadap perubahan di masyarakat yang berdampak multiplier effect dan berimbas daya ungkit terhadap kebijakan untuk menguatkan energi kinetik dan energi potensial kesehatan bangsa.

Dokter adalah lini terdepan untuk peradaban kesehatan bangsa yang lebih baik.

Brigjen TNI Purn Dr.dr. Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM, CIQnR, CIQaR

Ketua Divisi Kebijakan Eksternal MPPK PB IDI 2018-2021

Mantan Direktur Pengembangan dan Riset RSPAD Gatot Soebroto

 website: soroylardo.com 

Download PDF: Intelektualitas dan Kohesivitas Kesehatan Bangsa: Tantangan Dokter Indonesia Masa Depan

Bagikan