Covid 19 dan Demam Berdarah Dengue: Perspektif Klinis
oleh:
Brigjen TNI (Purn) Dr.dr. Soroy Lardo, SpPD KPTI FINASIM1
Savira Chrisna Dewi2
UPN Veteran Health Research Institute (UPNVERI) –
Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi RSPAD Gatot Soebroto1
Fakultas Kedokteran UPN Veteran Jakarta2
Pendahuluan
Sejak merebaknya Covid -19 di Indonesia melalui pernyataan pemerintah tanggal 20 Maret 2020 memberikan pembelajaran penting bagi para dokter dan komunitas kesehatan bahwa penyakit infeksi ini sampai saat ini belum kunjung mereda, bahkan di beberapa area terjadi peningkatan kasus.
Covid-19 sebagai transboundary diseases perlu disikapi tidak semata problematika kompleksitas kesehatan, namun terjalin dengan multisektor kehidupan yaitu tereduksinya kegiatan ekonomi dan sosial berakibat secara jangka panjang menurunnya kualitas sumber daya manusia (SDM) untuk menggerus sendi ketahanan nasional.
Indonesia sebagai negara tropis sudah bersahabat dengan keanekaragaman penyakit infeksi sejak kemerdekaan bahkan sebelumnya, diantaranya menyikapi kejadian luar biasa dengue dan malaria. Menghadapi hal tersebut, kapasitas dan kebijakan pemerintah selalu siap untuk mengelola, didukung dengan proses learning by doing dan implementasi di lapangan. Menghadapi pandemi Covid-19 tentunya tidak cukup dengan perangkat yang ada, memerlukan suatu kemampuan kolaborasi dan jejaring yang kuat di setiap rumah sakit melalui Hospital Preparedness, suatu sistem integrasi kesiapsiagaan rumah sakit memadukan segenap potensinya.
RSPAD Gatot Soebroto merupakan salah satu rumah sakit rujukan pertama yang melayani Covid-19 dengan tersedianya fasilitas IMCU Avian Influenza yang dibangun WHO tahun 2010. Saat awal menerima pasien rujukan, umumnya dalam kondisi Acute Respiratory Distres Syndrome (ARDS) dan proses berjalannya penyakit berikutnya disertai dengan problematika berbagai organ seperti hati, ginjal dan otak.
Seiring dengan perjalanan Covid-19, terjadi pergeseran terhadap kasus yang disertai dengan kondisi komorbid, kehamilan, menjalani hemodialisis, tindakan operatif dan beberapa kasus diduga ko infeksi dengan demam berdarah dengue.
Perkembangan Ko Covid -19 dan Dengue
Munculnya koinfeksi Covid-19 dan Demam Berdarah Dengue (DBD) di beberapa negara menjadi ancaman kesehatan masyarakat yang serius sebagai ko epidemik dan beban negara.
Kemungkinan adanya epidemi ganda oleh Covid -19 dan arbovirus dianalisis dari kasus di Brazil Utara melalui pemeriksaan larva nyamuk aedes, vektor arbovirus di daerah yang terdeteksi kasus dengan pemeriksaan RT PCR terhadap DENV, ZIKV, dan CHIKV dengan hasil terdapatnya Ko infeksi Dengue pada empat kelompok area. Penelitian tersebut mengungkapkan adanya sirkulasi virus ganda, memberikan suatu dampak klinis dan respon imunologis yang perlu dikaji melalui pemeriksaan diagnostik dan penelitian lebih lanjut.1-3