
oleh:
Dr. Ridha Wahyutomo, M.Arch, SpMK, FISQua
Saat ini pemahaman antibiotik merupakan tantangan sekaligus peluang baik bagi masyarakat dan pemerintah untuk diberdayakan sebagai edukasi berkelanjutan. Sebab apa? Seolah gerakan gerbong yang membawa nilai-nilai kesadaran masyarakat, kepedulian penggunaan antibiotik yang bijak, membutuhkan tenaga penggerak yang mumpuni. Para penggerak tersebut tidak semata dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya, namun ‘Relawan Kesehatan Bijak Antibiotik ‘(RKBA) merupakan salah satu peta jalan yang perlu digaungkan.
Pengendalian penggunaan antibiotik di masyarakat dan resistensi antibiotik di rumah sakit merupakan dua sisi jembatan yang perlu diperjuangkan untuk berjalan, bersama dan berkelindan. Pemahaman antibiotik di masyarakat akan memperkuat sistem budaya dan perilaku masyarakat pengetahuan dan waktu yang tepat menggunakan antibiotik. Kondisi yang diharapkan akan memicu suatu kultur keterlibatan elemen masyarakat untuk menerapkan kepedulian dan menjalankan program berkesinambungan ini, sebagai nilai-nilai yang berkekuatan ketahanan bangsa.
Penggunaan antibiotik di rumah sakit dan kebijakan yang dibuat saat ini ditujukan untuk mencapai tingkat keberhasilan dalam menurunkan angka mortalitas dan morbiditas pasien yang dirawat. Mengingat pasien-pasien yang dirawat saat ini memiliki kompleksitas yang berbeda, terkait dengan komobiditas dan penurunan daya tahan tubuh. Kemampuan dalam menentukan penilaian risiko saat masuk Unit Gawat Darurat memegang peran penting dalam penentuan antibiotik yang tepat.
Kebijakan penggunaan antibiotik merupakan salah satu upaya penting untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Hal ini memerlukan partisipatif personil kesehatan baik di tingkat pelayanan primer dan rumah sakit. Untuk tingkat pelayanan primer (puskesmas) berkorelasi dengan kesehatan komunitas, survelains pemahaman masyarakat terhadap antibiotik akan menjadi salah satu output pengendalian dan penggunaan antibiotik terhadap keberhasilan pengobatan di suatu populasi. Sedangkan untuk tingkat rumah sakit adanya pedoman, pemeriksaan laboratorum yang akurat, pendekatan multidisiplin sebagai prosedur baku akan menentukan kondisi dan mutu pelayanan. Salah satu yang perlu menjadi kepedulian adalah edukasi awam antibiotik untuk beragam lapisan masyarakat