Konsep new normal yang dicanangkan oleh pemerintah, lebih tepat beradaptasi dengan perkembangan Covid-19 yang terus meningkat membutuhkan suatu kesadaran high vigilance. Kesadaran high vigilance adalah suatu kebijakan individual dan komunitas untuk menerapkan new normal dalam kerangka kondusif dan berbasis bukti epidemiologi.

         Covid-19 sampai saat ini angkanya terus bertambah, dengan peningkatan angka kesembuhan dan penurunan kematian. Namun perlu disadari, penurunan kematian menunjukkan bahwa virulensi Covid tetap ada, masuk melalui pintu komunitas yang sulit diprediksi dan gelombang ke dua dapat terjadi. Kekuatan dalam menjejak kasus dan memutus rantai penularan menjadi keberlanjutan yang senantiasa digaungkan.

            Kehidupan new normal di zona hijau mewujudkan spirit baru interaksi kehidupan untuk membina produktivitas kerja, dengan harapan gerakkan dan roda ekonomi masyarakat menggelinding meraup nafas-nafas new normal yang memberikan suatu pencerahan kehidupan dalam tata kelola memajukan masyarakat dengan menghirup kemandirian baru.

            Kemandirian tersebut adalah kuatnya rentang jabat tangan berbagai komponen kebangsaan untuk menaut erat kerangka baru pencegahan kesehatan berdampak pertumbuhan ekonomi.

            Kerangka pencegahan adalah konsep high vigilance yang perlu menjadi pedoman di masyarakat terkait dengan berbagai aktivitasnya. Konsep high vigilance adalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan status imunitas yang kuat. PHBS adalah konsep dasar dari pencegahan penyakit yang memfokuskan kepada kesadaran hidup sehat bermutu dan safety dengan senantiasa memperhatikan kondisi kekuatan dan kelemahan tubuh terkait dengan kerentanan yang memudahkan mendapatkan infeksi.

            Setiap individu dengan parameter kesehatan terukur memiliki data dasar kondisi kesehatannya yang terintegrasi dalam komunitas. Keadaan komorbid menjadi catatan penting kerentanan host tertular infeksi. Pemantauan high vigilance dalam suatu kluster oleh Puskesmas setempat merupakan langkah monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan.

            PHBS tidaklah sesederhana program yang sudah dicanangkan sejak adanya Posyandu dimasa orde baru. PHBS adalah suatu upaya dan kerja keras membangun kultur baru perilaku hidup sehat baik di rumah sakit maupun masyarakat. PHBS adalah transformasi kapasitas setiap indivdu dalam menerapkan kebersihan lingkungan dengan penggunaan masker, konsistensi cuci tangan, social distancing dan physical distancing.  Pola-pola baru ini akan terbentuk dalam interaksi kerja berbasiskan kontrol infeksi.

            PHBS High Vigilance adalah membentuk kultur perilaku sehat baru, jika mengacu kepada Henrik L Blum, faktor perilaku merupakan suatu yang kompleks dan resultante berbagai aspek internal maupun eksternal, psikologis maupun fisik. Perilaku ini berkaitan dengan berbagai faktor di luar kesehatan baik kondisi sosial ekonomi maupun sifat kultural.

         Menurut Lawrence W. Green perilaku kesehatan PHBS adalah mewujudkan pengetahuan, sikap, kepercayaan dan keyakinan serta nilai PHBS melalui tiga tahap : (1) Keteladanan, baik dari pemimpin maupun petugas kesehatan, misalnya menggunakan masker dan menjaga physical distancing dalam memeriksa pasien, (2) Adanya wadah informasi, konsultasi dan partisipatif antar petugas kesehatan dengan masyarakat dalam menghadapi Covid 19, (3) Terbentuknya suatu proses terus menerus dengan berbagai interaksi kesehatan yang ada.

Rapid – Detec- Respond dan Prevent

            PHBS High vigilance selain menerapkan perilaku hidup sehat dan pola gizi empat sehat lima sempurna, memerlukan suatu jejaring sosial yang menguatkannya, yaitu implementasi Rapid – Detect – Respond dan Prevent.

        Rapid adalah langkah cepat dan dinamis terhadap kondisi kemungkinan adanya potensi penularan di era new normal. Rapid memiliki dua nilai yaitu spirit setiap individu mengalirkan komponen energinya bernuansa sebagai manifestasi tubuh mengantisipasi resiko penularan dan spirit komunitas (puskesmas dan rumah sakit) sebagai koneksitasi informasi untuk memandu manajemen kemungkinan terjadinya outbreak.

            Detect adalah kemampuan dan mekanisme untuk mengurai simpul penularan yang akan muncul melalui jalur dan SOP yang terukur. Detect mencakup (1) Mendata potensi ancaman adanya wabah, (2) Deteksi spesies yang muncul, (3) Menempatkan informasi sebagai bagian manajemen keputusan.

            Respond merupakan wujud mekanisme otoritas yang memuat perencanaan, koordinasi, identifikasi spesies dan lokasi beresiko, pemantauan area tertentu untuk pencegahan, pengawasan interaksi sistem host- agent dan lingkungan.

            Prevent adalah kebijakan dan kerja keras pencegahan penyakit berbasiskan kepada sistem survaillans untuk mencegah transmisi Covid dengan mempromosikan biosafety secara individual dan komunitas dan program efektif vaksinasi terhadap individu yang rentan.

High Vigilance (Kewaspadaan Tinggi) Pola Hidup Bersih Sehat (PHBS) New Normal terdiri dari:

Kesimpulan

High Vigilance (Kewaspadaan tinggi) PHBS menghadapi Covid-19 merupakan suatu kultur dan perilaku hidup sehat baru yang dapat berubah sejalan dengan perkembangan penyakit Covid. Kerja keras dan energi untuk konsisten mempetahankan kultur sehat baru merupakan suatu keniscayaan.

Dr.dr. Soroy Lardo, SpPD FINASIM, Kepala Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi RSPAD Gatot Soebroto. Doktor Lulusan Universitas Gadjah Mada.

Bagikan