Multi Drug Resistance (MDR) Tuberkulosis menjadi bahan diskusi Tb Day IDC minggu ini. Kita ketahui Tuberkulosis saat ini tetap sebagai penyakit infeksi yang tidak kunjung dapat diberantas. Tuberkulosis bahkan berkembang sebagai reemerging infectious diseases setelah HIV/AIDS merebak mengguncang dunia. Salah satu problem dalam menghadapi Tuberkulosis adalah MDR . Menurut data WHO 2013, didapatkan 9 juta penduduk dunia sakit tuberkulosis. Dari data tersebut 1,5 juta meninggal karena Tb dan termasuk diantaranya 360.000 dengan HIV positif. Sekitar 480.000 kasus baru MDR Tb muncul di tahun 2013, hanya separuh diantaranya dapat diobati.
Untuk kasus MDR Tb setengahnya merupakan kasus ko infeksi HIV/AIDS dan 210.000 penderita meninggal dunia disebabkan MDR Tb. Mengkaji terjadinya MDR Tb haruslah dilihat dari multiperspektif. Perspektif Epidemiologi dan klinis ; bahwa MDR Tb perkembangannya tidak terlepas dari kondisi penyebaran penyakit tuberkulosis tidak semata dalam konteks individual, namun sudah menyeberang antar komunitas yang lebih luas, hal ini juga ditunjang dengan pola dan variasi klinis tuberkulosis yang berubah dengan adanya beberapa penyakit komorbid seperti Diabetes dan imunodefisiensi HIV. Perspektif Etiologi dan Patogenesis , mengungkap adanya suatu proses mutasi kuman dan imunitas MDR yang tergantung kepada respons individual dan kemampuan genotipe Mycobacterium Tuberculosis dalam mengendalikan sistem imun tubuh. Pendekatan Komunitas dan Sosial …… tidak dapat dipungkiri bahwa suatu resistensi Tuberkulosis disebabkan oleh pola pengobatan yang tidak disiplin ( berhenti berobat, kualitas obat dan dosis yang tidak sesuai) dan tentunya dalam perspektif sosial menunjukkan bahwa perubahan perilaku dalam bersikap terhadap MDR akan menentukan upaya menurunkan MDR Tuberkulosis.
Topik Tb Day, Fight AIDS, TB and Malaria seperti yang dikemukakan dr Awaluddin di IDC sebelumnya merupakan keniscayaan bagi kita…..bahwa kita harus memperkuat barisan menghadapi Tb.