Kata Pengantar
(182 Halaman)
Pembangunan kesehatan di era revolusi 4.0 menguak era baru dalam perspektif membangun pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien. Efisiensi dan Efektifitas ini mengurai dimensi mutu dan keselamatan pasien sebagai fokus utama rumah sakit rujukan. Dinamika rumah sakit rujukan dengan berbagai varian kompleksitasnya, membuka kotak pandora potensi sumber daya yang selama ini dimiliki, apakah berdaya sebagai energi pelayanan berbasiskan nilai keilmuan dan kompetensi berkesinambungan.
Rumah sakit rujukan adalah struktur organisasi dengan gelang-gelang akreditasi sebagai titik tumpunya. Akreditasi sebagai panduan, monitoring dan stabilisasi frame work rumah sakit rujukan menjadi parameter dan alat ukur utama elemen-elemen pelayanan berbasis perangkat keras dan perangkat lunak bergerak dalam frame work kesetaraan dan keseimbangan.
Tidak dapat dipungkiri, rumah sakit rujukan dengan potensi dan titik lemahnya memerlukan suatu analisis gagasan baru yang dinarasikan dalam bentuk perubahan kebijakan dan penerapan dilapangan sebagai suatu karya. Perbedaan visi, misi dan layanan unggulan setiap rumah sakit rujukan menjadi tantangan tersendiri terwujudnya suatu integrasi rumah sakit memadukan spesifikasi keterpaduan diantara pelayanan – pendidikan – riset.
Pengembangan rumah sakit rujukan merupakan sistem yang berjalan dan bergerak pada alur diamterikal, mengembangkan dampak internal berupa penguatan tata kelola asuhan keperawatan, mutu dan keselamatan pasien, pengendalian infeksi, manajemen komunikasi dan informasi, manajemen fasilitas dan leadership yang membangun kebersamaan.
Menghadapi tantangan zaman ke depan perspektif baru harus dibangun, mengeluarkan zona nyaman rumah sakit rujukan yang safety dengan layanan unggulan menerobos sekat sekat kekuatan struktural menuju kekuatan komunitas partisipatif dan energi pelayanan yang berbasiskan tidak semata kepada pola penyakit yang ‘tradisional’ dalam konteks umum kepada perspektif pengobatan berbasiskan “personalized medicine”.
Rumah sakit rujukan wajahnya ke depan akan mencari ‘bedak-bedak’ baru untuk meronakan potensi layanannya menjadi lebih dinamis mengikuti era digitalisasi. Perubahan struktur dan penyebaran penyakit sebagai bagian dari Global Health Security Agenda akan mendorong setiap rumah sakit rujukan merekonstruksi kembali peran dan potensinya membentuk jaring-jaring pelayanan (networking) sebagai benteng pertahanan dan konsistensi kompetensi sebagai benteng keberlanjutan.
Revolusi 4.0 dengan energi digitalisasi dan Global Health Security Agenda sebagai energi intelijen medik bagaimanapun pada saatnya akan mendorong rumah sakit rujukan melihat nilai futuristik apa yang dapat direncanakan dan diupayakan melalui translasi riset, pendidikan berbasis pelayanan dan hal tersebut akan mendatangi kita
Jakarta, 17 Agustus 2019