Teritorial kehidupan yang terbangun tidak terlepas dari fungsi perjuangan dan kesejarahan bangsa. Proses retrospektif dinamika kesadaran bersatu untuk Indonesia dan kemerdekaan, menjadi mata rantai pemberdayaan teritorial dalam setiap kurun waktu yang dijalani, menoreh pisau sejarah yang berbeda.

Fungsi kesejarahan pemberdayaan teritorial merupakan kesadaran pentingnya fungsi teritorial sebagai ujung tombak perekat kemanunggalangan TNI-rakyat yang sudah teruji dalam perjuangan kemerdekaan, melalui laskar-laskar yang berkemampuan beradaptasi terhadap berbagai situasi medan yang tidak menguntungkan dalam suatu wilayah pertempuran, menjadi suatu area yang memiliki kohesi kuat membangun kekuatan bersama melawan intervensi penjajah.

Perang gerilya merupakan salah satu fenomena sejarah yang menstimulasi dimulainya pemberdayaan teritorial dengan menganalisis dan mengukur potensi daerah yang dapat digerakkan sebagai suatu kekuatan menghadapi musuh, dalam perkembangan lebih lanjut menjadi  landasan berkembangnya ABRI Masuk Desa (AMD) dan ABRI Manunggal Transmigrasi (AMT).

Fungsi kesejarahan pemberdayaan teritorial menjadi titik tangkap merekatnya (adhesi) konsep-konsep pengembangan integrasi kesehatan di wilayah (konflik /damai) yang menaut  gerakan kesehatan masyarakat (germas), sebagai tumpuan kesehatan pertahanan.

Kesimpulan : Fungsi kesejarahan pemberdayaan teritorial  menjadi ujung tombak terwujudnya spirit kemanunggalan berdayanya masyarakat dan gerakan masyarakat untuk berdaya sehat lebih baik.

Demikian sharing kedua….. Teritorial kehidupan dan Integrasi Kesehatan Bangsa

Bagikan
Translate »