Riset kehidupan dalam proses pembelajarannya tidaklah sesederhana yang direncanakan. Kita harus mematut hati dalam keseimbangan diantara self confidence dan ketundukkan mengharapkan Ar Rahman dan Ar RahimNya.

Kadangkala, kita melupakan dimensi kepasrahan kepadaNya, terhadap suatu novelty kehidupan yang sedang kita perjuangkan, tidak semata dari kerja keras berpikir membuat algoritma dan modelling, namun melalui Laduni dan tanganNya menuntun kita menggoreskan kata demi kata menjadi suatu kalimat kebaruan.

Riset kehidupan adalah mekanisme pentahapan yang mengikuti uji klinis kehidupan (RCT), untuk membuktikan nilai kebaruan penelitian. Uji validasi mutu tersebut adalah melalui validasi kehidupan berbasis bukti (Evidence Base).

Uji validitas mutu rumah sakit menjadi keharusan dan prioritas utama, untuk mempertahankan standar pelayanan. Proses ini mencakup pengembangan prinsip Evidence Base Medicine (EBM) dalam aplikasi keilmuan dilapangan. Prinsip dari EBM adalah basis riset ilmiah sebagai tonggak pola pikir bahwa mutu rumah sakit pendidikan dapat diberdayakan dan memenuhi standar sertifikasi.

Pemberdayaan tersebut mencakup suatu interaksi yang intensif dari berbagai komponen pelayanan rumah sakit untuk memberikan kontribusi sesuai dengan bidang kerja  dan  keakhliannya melalui sistem baku yang sudah diterapkan pihak rumah sakit.

Sistem baku mutu rumah sakit tidak selalu sebagai aspek yang menjadi prioritas dimata pihak manajemen. Hal tersebut umumnya belum tersosialisasi dengan baik, pentingnya suatu penelitian untuk menjembatani  kondisi lapangan yang sangat variatif dan dinamis, lengkap dengan terobosan alternatif  yang dapat diterapkan.

Terobosan alternatif dalam mutu rumah sakit pendidikan menjadi sarana dan wahana inovatif dalam menjalani proses reliabilitas dan validitas mutu. Pendekatan utama adalah bagaimana mewujudkan suatu enivirontmental sustainability sebagai bagian penting pengejawantahan peranan dan faktor lingkungan  menjaga dan mengawal pemberdayaan mutu rumah sakit pendidikan tetap berjalan dalam alurnya.

Environmental sustainability menjadi struktur penting  menumbuhkan  lingkungan pendidikan yang memiliki nafas spirit dan effort setiap anak didik memiliki jiwa juang dan pantang menyerah dalam menjalankan kegiatan pendidikannya. Peranan lingkungan menjadi tonggak utama untuk internalisasi kultur jiwa pendidikan dalam dunia pelayanan rumah sakit. Semangat yang dibentuk adalah sejauh mana anak didik  memiliki nilai keandalan dan kompetensi yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dicanangkan.

Kesimpulan : Riset kehidupan dalah proses membangun kultur pembelajaran melalui tahap-tahap evidence base untuk nilai kebaruan hidup. Riset Rumah sakit adalah suatu proses spirit dan effort mempertahankan mutu rumah sakit yang berdampak Enviromental sustainability.

Demikian sharing ke 9, Riset Kehidupan dan Mutu Rumah Sakit……

Bagikan
Translate »