Pranata kehidupan adalah sistem yang dibangun komprehensif berbasiskan spirit dan niat untuk kualitas kehidupan yang lebih baik. Jangkar yang dirajut, tentunya melalui proses kebersamaan yang panjang. Menguatkan tali-temali, memerlukan penyatuan siklus jaringan hidup melalui mekanisme biokimia enzimatis (creb cycle), hormonal ditopang oleh kekuatan daya tahan tubuh (imun), sehingga sistem organ vital dapat memformulasi sebagai energi kehidupan terbarukan.

Perspektif pranata kehidupan tidak bergerak jika bensin dan pelumas kehidupan memelihara energi terbarukan, sebagai signal dan reseptor yang mencapai target sasaran. Untuk itu politik manajemen kehidupan yang ‘istikomah’ dan semangat kolaborasi memberdayakan partisipasi masyarakat menjadi gerak inheren CSR (Community Social Responsibility)

Perspektif Politik merupakan kebijakan ideal pemerintah untuk mengayomi rakyatnya  mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak. Komitmen yang kuat dari pemerintah menjadi salah satu spirit dan cita cita yang seharusnya tersemai dari setiap periodik pemerintahan.

Menghadapi hal tersebut, kendala yang ditemukan yaitu masih rigidnya sistem birokrasi terhadap proses perubahan sistem jaminan kesehatan mengikuti perubahan zaman yang dalam kurun waktu ke depan menghadapi problematika berbeda. Mewujudkan suatu pelayanan kesehatan yang  optimal, membutuhkan suatu JKN yang memadai.

Disinilah letaknya fungsi dari lembaga politik untuk mengawal dan menjaga program JKN dapat berprogres tanpa adanya kendala birokrasi. Dalam proses politik kesehatan bangsa, peran dari berbagai potensi elemen masyarakat sangat dibutuhkan.

Terutama dari lembaga pendidikan tinggi yang memiliki tangki pemikir di bidang asuransi kesehatan untuk merumuskan konsep dan pengembangan JKN, yang dapat mengupdate pola penyakit dan kecenderungan problematikanya, sehingga dapat dilaksanakan solusi yang berbasiskan struktural birokrasi dan partisipasi masyarakat.

Perspektif Kolaborasi sosial merupakan salah satu model paradigmatik yang perlu dikembangkan dalam program JKN, sebagai dimensi Corporate Social Responsibility (CSR) rumah sakit yang mengelola dana JKN. Bagaimanapun JKN memiliki makna sebagai sistem asuransi kesehatan yang bertitik tolak dari komitmen negara untuk kesejahteraan masyarakatnya dan komitmen partisipasi sosial masyarakat untuk mengangkat kualitas hidupnya dalam rangka peningkatan indeks derajat kesehatan nasional. Hubungan diantara JKN dengan komitmen masyarakat terhadap kebutuhan kesehatan yang lebih baik, menjadi inner cycle kolaborasi sosial.

Melalui pendekatan struktur kepemerintahan, negara memiliki kekuatan untuk membangun sistem dan manajemen tata kelola JKN, di sisi lain melalui pendekatan partisipasi akan terakumulasi kekuatan sosial untuk menggalang kebersamaan pembiayaan dalam rangka optimalisasi JKN. Dalam konteks ini, kolaborasi sosial mengangkat peran JKN tidak semata sebagai suatu pelayanan kesehatan berbasiskan asuransi kesehatan masyarakat, namun menjadi suatu kultur dan spirit masyarakat terhadap pentingnya peran JKN dalam etos kehidupan mereka.

Kesimpulan : Pranata pelayanan kehidupan yang berkualitas adalah menguatkan jangkar diperkuat dengan tali-temali biokimia dan enzimatis sebagai energi terbarukan. Pranata pelayanan rumah sakit berkualitas ditentukan oleh perspektif politik (bijak dan peduli) dan kolaborasi (bijak dan partisipatif) pemerintah dan masyarakat

Demikian sharing ke 7, Pranata Pelayanan Rumah Sakit Rujukan dan Akreditasi kehidupan ……..

Bagikan
Translate »