Jabat Tangan kehidupan, secara historis dan filosofis menampilkan keluhuran bagaimana memaknai realitas kehidupan secara bijak.

Kadangkala, kita lupa proses dinamis yang berjalan keseharian dipenuhi dengan berbagai alur dan kolateralisasi berbagai kepentingan, yang dapat menggerus prinsip dan pola hidup yang sudah dijalankan, dan selama ini dianggap sebagai nilai kebenaran pada “track”nya.

Pola (pattern) arus kehidupan, kedinamisannya dapat menggalur kepada standar deviasi, yang mendorong  untuk melakukan suatu control- risk assesment, sebagai mekanisme leadership dan probabilitas kehidupan,  mempertahankan diri untuk berdiri tegak pada “track”nya.

Dibidang “penerawangan” menghadapi bidang infeksi kita memiliki terminologi yang disebut dengan Infection Control Risk Assesment (ICRA).

ICRA merupakan suatu sistem pengontrolan pengendalian infeksi yang terukur dengan melihat kontinuitas dan probabilitas aplikasi pengendalian infeksi di lapangan, berbasiskan hasil yang dapat dipertanggung jawabkan.

Pola tersebut mencakup beberapa penilaian dan aspek penting pengendalian infeksi seperti kepatuhan cuci tangan, pencegahan penyebaran infeksi, manajemen kewaspadaan kontak dan pengelolaan resistensi antibiotik.

ICRA merupakan “leadership” dalam perencanaan, penentuan prediksi bahkan prognostik dari suatu aplikasi pengendalian infeksi di lapangan. ICRA membangun jembatan (bridging) peran multisintesis risk assesment terhadap infeksi

Kesimpulan :

Control-Risk Assesment merupakan suatu “ leadership”  untuk menyatukan kolateralisasi kehidupan mengikuti galur “track”nya. ICRA dalam pengendalian infeksi merupakan “leadership” untuk “bridging” multisintesis risk assesment bidang infeksi

Demikian sharing pertama, Jabat Tangan kehidupan dan ICRA ………………..

Bagikan
Translate »